GridKids.id - Kids, apa kamu menyukai astronomi?
Astronomi atau ilmu bintang adalah cabang ilmu alam yang meneliti benda langit serta fenomena-fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer Bumi.
Kalau menyukai astronomi, apa kamu tahu nama dari bintang yang paling misterius?
Nama bingtang ini adalah Swift J1818.0-1607. Ia merupakan bintang paling langka dan misterius di galaksi ini.
Nah, bintang ini tiba-tiba menunjukkan fenomena aneh yang enggak biasa.
Para astronom, seperti melansir Science Alert, Sabtu (2/5/2020), mengatakan tiba-tiba bintang ini berperilaku aneh.
Bintang Swift J1818.0-1607 adalah magnetar, yaitu sebuah tipe bintang neutron dengan medan magnet yang sangat kuat.
Dan belum lama ini, getaran radio staccato terekam oleh astronom.
Sinyal ini membuat bintang tersebut menjadi magnetar kelima yang pernah terdeteksi memancarkan gelombang radio berdenyut, tetapi dengan pancaran yang berbeda dari empat magnetar lainnya.
Sebuah makalah yang menjelaskan tentang perilaku bintang langka ini sudah diunggah ke server jurnal pra-cetak, ArXiv, namun belum ditinjau secara peer-review.
Walau begitu, pengamatan ini bisa membantu para astronom untuk menghubungkan titik-titik antara dua klasifikasi bintang mati ini.
"Saya pikir ini aman untuk disebut sebagai mata rantai yang hilang," kata ahli astrofisika Marcus Lower dari Swinburne University of Technology.
Lower mengatakan pada tahap ini masih banyak yang enggak diketahui tentang magnetar baru ini.
Akan tetapi, ada kesamaan yang jelas antara bintang ini dan pulsar bermedan magnet tinggi.
Baca Juga: Heboh! Selama Ini Bikin Penasaran, Akhirnya Pentagon Resmi Rilis 3 Video Penampakan UFO
Bintang langka dengan medan magnet sangat kuat
Para ahli menilai magnetar benar-benar aneh.
Menurut mereka, magnetar adalah subkategori bintang-bintang neutron, yang dengan sedirinya merupakan sisa inti yang sangat padat yang tertinggal setelah bintang masif menjadi supernova.
Medan magnet yang luar biasa kuat menjadikan magnetar sebagai bintang yang cukup menonjol.
Sebab, medan magnet ini berukuran sekitar satu quadrillion lebih kuat dari Bumi, dan seribu kali lebih kuat dari bintang neutron normal.
"Kami juga masih belum sepenuhnya mengerti bagaimana mereka bisa seperti itu (memiliki medan magnet begitu kuat)," ungkap peneliti.
Bintang magnetar ini juga sangat langka atau jarang ditemui.
Ahli mengatakan cuma mendeteksi sekitar 24 bintang ekstrem di galaksi Bima Sakti hingga saat ini.
Dari jumlah tersebut, hanya beberapa bintang yang selama ini diamati yang memancarkan gelombang radio.
Pulsar, di sisi lain, jauh lebih umum dan para astronom telah mengidentifikasi jumlahnya mencapai ribuan.
Namun, pulsar adalah bintang-bintang neutron yang berputar cepat yang memancarkan pancaran radiasi radio dari kutubnya.
Pada 12 Maret 2020, Swift J1818.0-1607 terdeteksi mengalami ledakan sinar gamma yang ditangkap Burst Alert Telescope yang dipasang pada Swift Observatory.
Dua hari kemudian, emisi radio terdeteksi dan analisis awal menemukan Swift J1818.0-1607 adalah pulsar dengan putaran tercepat yang pernah ditemukan hingga saat ini.
Kemungkinan juga merupakan pulsar termuda, sebab hanya sekitar 240 tahun atau lebih.
Baca Juga: Supermoon Terakhir Tahun 2020 Akan Terjadi di Bulan Mei Ini, Catat Tanggalnya Biar Enggak Kelewatan!
Lower dan timnya juga melakukan pengamatan yang sama dengan menggunakan teleskop radio dari Parkes Observatory di Australia.
Mereka merekam bintang selama tiga jam dan menemukan bintang itu memancarkan gelombang radio berdenyut yang tampaknya tidak jauh berbeda dengan pulsar radio lainnya.
Sepintas, kata Lower, pulsar radio yang dipancarkan Swift J1818.0-1607 terlihat sangat mirip dengan yang dari empat magnetar radio lain.
"Namun, ketika kami melihat seberapa cerah getaran pada frekuensi radio kami menyadari ada penurunan dramatis dalam kecerahan ketika beralih dari frekuensi rendah ke frekuensi tinggi," jelas dia.
Pada 2016, pulsar dengan medan magnet tinggi bernama PSR J1119-6127 mengalami ledakan radio sendiri, dan spektrum ledakan itu tampak sangat mirip dengan spektrum dari Swift J1818.0-1607.
Selain itu, Lower menjelaskan, kedua bintang tersebut memperlihatkan pencerahan radio yang serupa.
Ini sebuah petunjuk yang menarik kalau mekanisme di balik ledakan radio bisa serupa.
Hal itu juga bisa menunjukkan bahwa setidaknya beberapa magnetar bisa berevolusi dari pulsar.
"Kemiripannya dengan pulsar yang lebih umum membuka banyak pertanyaan tentang kemungkinan asal-usulnya, bagaimana bintang magnetar berevolusi dari waktu ke waktu dan validitas asumsi kami sebelumnya tentang fenomena emisi radio magnetar," imbuh Lower.
(Penulis: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar