GridKids.id - Kids, apa kamu pernah mendengar tentang permainan perahu Jong?
Perahu Jong merupakan permainan tradisional masyarakat pulau terdepan yang ada di pesisir Kepulauan Riau (Kepri).
Namun, bukan cuma sebagai permainan tradisional saja, perahu Jong juga termasuk olahraga, lo.
Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Buralimar mengatakan perahu Jong merupakan permainan tradisional dan olahraga masyarakat kepulauan dan pesisir yang sudah berumur puluhan tahun.
Bahkan permainan ini hanya bisa dijumpai di pulau-pulau yang ada di Kepri.
Untuk melestarikannya Dispar Kepri kerap melakukan event perlombaan perahu Jong.
Perahu Jong merupakan olahraga kearifan lokal, sehingga harus terus dipopulerkan agar enggak tergerus oleh zaman.
Saat datang angin musim utara, perlombaan Jong akan digelar sebagai ajang untuk melestarikan permainan rakyat sekaligus media silaturahmi dari para penghobi Jong di kepulauan Riau.
Tradisi ini dimulai karena saat datang angin musim utara, nelayan enggak akan melaut karena angin sedang kencang.
Untuk mengisi waktu, para nelayan bermain Jong.
Perahu kecil ini enggak membutuhkan awak. Layar besarnya akan beradu dengan angin untuk bisa membuatnya melaju.
Namun, bagaimana sejarah dari permainan ini, ya?
Baca Juga: Game di Handphone Bisa Kalah Seru dengan Permainan Tradisional Ini
Baca Juga: Main Permainan Zaman Dulu Sepuasnya di Bocah Playon Bikin Ketagihan
Sejarah Permainan Perahu Jong
Pada mulanya Jong merupakan tradisi suku Tionghoa dalam melakukan sebuah ritual.
Mereka mengirim makanan ke laut dengan menggunakan replika perahu layar. Mirip semacam sesajen.
Makanan yang dikirim tersebut berupa kue bernama Jong Kong.
Kebiasaan tersebut ternyata menarik minat suku Melayu terhadap replika perahu layar yang digunakan.
Hal ini kemudian ditiru dan dijadikan sebuah permainan.
Sebagaimana nama makanan yang sering dibawa pada saat ritual, permainan ini kemudian oleh masyarakat setempat disebut dengan nama Jong.
Pembuatan Perahu Jong
Jong dibuat dari kayu pulai yang bentuknya mirip dengan pohon karet.
Kayu berwana hitam keabu-abuan dengan serat berwarna kuning kecoklatan ini dipilih karena punya tekstur yang lunak sehingga mudah dibentuk.
Perahu layar ini memiliki 3 ukuran, yakni Jong kecil dengan ukuran 1 hingga 1,29 meter, Jong sedang berukuran 1,29 hingga 1,6 meter, dan Jong besar dengan ukuran 1,6 hingga 1,9 meter.
Agar enggak karam di tengah laut, Jong membutuhkan penyeimbang, yakni kate yang dibuat di sisi Jong.
Kate tersebut akan dihubungkan dengan batang kate, sehingga menyatu dengan badan Jong.
Bagian lain yang tak kalah penting dari perahu Jong adalah sauk.
Baca Juga: Pernah Dipakai Siwon Hingga Paris Hilton, Warisan Budaya Ini Sudah Mendunia
Sauk dibuat di kedua ujung Jong dan berfungsi untuk memecah ombak maupun menahan Jong dari benturan batu karang.
Untuk layar, bahan yang digunakan adalah parasut.
Selain layar berukuran besar, ada pula layar kecil bernama jeep yang letaknya berada di depan layar besar.
Jeep ini bisa diatur sesuai kehendak pemain, akan dikencangkan ataupun dikendurkan menyesuaikan dengan putaran arah angin.
Kemampuan mengatur jeep ini juga menjadi rahasia dari para pemain untuk bisa membuat Jong tetap berlayar tanpa tenggelam.
Paling enggak dibutuhkan 2 orang untuk bisa memainkan permainan Jong.
Satu orang akan bertugas melepaskan Jong di garis start, sedang satu orang lainnya berjaga di garis finish untuk menangkap Jong.
Untuk menangkap Jong pun juga diperlukan keahlian khusus, lantaran Jong umumnya melaju sangat kencang, bahkan hingga kecepatan 40 km/jam.
Enggak jarang para penangkap harus berlarian untuk bisa menangkap perahu kecil ini.
Keseruan bermain Jong jadi salah satu wahana rekreasi yang menyenangkan bagi masyarakat.
Jong bukan cuma jadi permainan rakyat yang menghibur, namun merupakan salah satu budaya yang harus tetap dilestarikan.
Baca Juga: Memiliki Berbagai Macam Suku dan Budaya, Inilah Bahasa Nusantara di Indonesia
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar