GridKids.id - PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di wilayah Bandung Raya resmi dimulai hari ini, Rabu (22/4/2020).
PSBB diterapkan dalam rangka menekan penyebaran virus corona yang saat ini masih mewabah, Kids.
Dilansir dari Kompas.com, Wakil Wali Kota Bandung, Bapak Yana Mulyana mengimbau masyarakat untuk enggak tegang dalam menghadapi PSBB.
Baca Juga: Kepanjangan PSBB, Maksud dan Penjelasan Lengkap, Sudah Tahu?
Ia menyatakan bahwa PSBB bukan lockdown. Saat PSBB dimulai, Kota Bandung bukan berarti menjadi kota yang tertutup.
Kota Bandung memang enggak tertutup bagi pendatang, tapi setiap orang yang masuk diwajibkan mematuhi peraturan tentang penerapan PSBB di sana, Kids.
Peraturan tersebut tertuang dalam Perwal Nomor 14 Tahun 2020 tentang penerapan PSBB di Kota Bandung dalam rangka penanganan Corona Virus Disease 2019.
Lalu, kalau mau belanja gimana, nih?
Jam Buka Pasar Selama PSBB
Pasar adalah salah satu tempat di mana kita bisa mendapatkan berbagai barang kebutuhan sehari-hari.
Sebelumnya, Bapak Yana terus mengimbau supaya masyarakat jangan sampai panic buying.
Yap! Kita enggak perlu panik dan sampai borong belanjaan untuk stok beberapa bulan mendatang, kok.
Baca Juga: 9 Daerah di Indonesia Ini Resmi Terapkan PSBB untuk Cegah Virus Corona
Nanti salah-salah malah banyak barang terbuang karena enggak dikonsumsi atau kedaluwarsa, deh.
Pasar tradisional dan modern akan tetap buka selama PSBB, jadi enggak perlu khawatir bakal kesulitan mendapatkan berbagai kebutuhan pokok.
Pasar tradisional diizinkan buka mulai pukul 04.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB.
Nah, kalau pasar modern diperbolehkan buka mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB.
O iya, nanti jika terpaksa harus keluar rumah jangan lupa pakai masker dan jaga kebersihan, ya, Kids!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar