Find Us On Social Media :

Peristiwa Rengasdengklok: Penculikan demi Proklamasi Kemerdekaan

Peristiwa bersejarah sebelum proklamasi kemerdekaan dikumandangkan adalah penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok.

Latar Belakang Peristiwa Rengasdengklok

Dilansir dari laman esi.kemdikbud.go.id, golongan muda dan golongan tua adalah istilah yang menggambarkan sekelompok tokoh yang dikelompokkan berdasar usia dan kiprahnya dalam upaya perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Golong muda yang mengharapkan proklamasi kemerdekaan disegerakan meliputi Sutan Sjahrir, Chaerul Saleh, Wikana, Sukarni, B.M. Diah, dan lain-lain.

Sedangkan golongan tua adalah Soekarno, Moh. Hatta, Achmad Soebardjo, dan beberapa anggota PPKI, mengharapkan pilihan politik tanpa ada friksi atau pertumpahan darah.

Golongan muda berkeras jika proklamasi kemerdekaan bisa segera dilakukan tanpa melibatkan PPKI yang dibentuk oleh Jepang.

Berbeda dengan anggapan itu, golongan tua meyakini kalau tetap harus ada komunikasi dengan anggota PPKI lainnya.

Perbedaan pendapat ini tetap alot sehingga golongan muda melakukan langkah yang cukup ekstrem dengan menculik dua tokoh penting yaitu Soekarno-Hatta.

Keduanya dibawa ke Rengasdengklok supaya jauh dari pengaruh Jepang atau PPKI.

Pada dini hari, Kamis 16 Agustus 1945, dini hari, golongan muda menjemput Soekarno-Hatta untuk di bawa ke markas PETA di Rengasdengklok.

Dipilihnya Rengasdengklok untuk mengasingkan sementara Soekarno-Hatta sebenarnya sarat taktik militer.

Di kawasan ini termasuk daerah yang bebas dari kekuasaan dan pengawasan Jepang dan bisa memungkinkan evakuasi sewaktu-waktu.

Baca Juga: Peristiwa Rengasdengklok, Kisah Penculikan Sebelum Indonesia Merdeka