GridKids.id - Orang Indonesia punya banyak jenis sajian yang terbuat dari sayur-sayuran, di antaranya gado-gado dan karedok.
Gado-gado dan karedok punya tampilan yang mirip tapi kedua sajian ini enggak sama, lo.
Dua-duanya terbuat dari sayur-sayuran yang dicampur dengan bumbu atau saus kacang.
Terlihatnya memang mirip, tapi bahan-bahan, bumbu untuk saus kacang, sampai cara membuatnya berbeda, lo, Kids.
Dilansir dari laman kompas.com, menurut Chef Leonardus Bernardo dari Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk Jakarta, ada perbedaan gado-gado dan karedok, yaitu:
Perbedaan Gado-Gado dan Karedok
1. Perbedaan Bahan untuk Membuat
Gado-gado dan karedok menggunakan sayuran yang enggak jauh beda, lo.
Beberapa sayur-mayur yang biasa dipakai di dua jenis sajian ini, misalnya kacang panjang, ketimun, tauge, hingga kubis atau kol.
Gado-gado menggunakan beberapa protein seperi tahu, tempe, juga telur.
Sedangkan karedok hanya sayur-sayuran tanpa tambahan protein apa pun.
Baca Juga: Asal-Usul Gado-Gado, Sarapan Sehat dan Mengenyangkan Khas Betawi
2. Penyajian
Sayuran untuk gado-gado sebelum dipotong-potong atau ditata harus direbus dulu.
Gado-gado juga harus diaduk rata sebelum dimakan bersama kerupuk atau emping.
Sedangkan, karedok enggak dimasak karena sayur-mayur ini mentah dan segar.
3. Bumbu Kacangnya
Bumbu atau saus kacang untuk karedok lebih kental daripada yang disiramkan untuk gado-gado.
Bumbu untuk membuat saus kacangnya dibuat dari kacang tanah, air, gula jawa.
Saus kacang untuk gado-gado lebih cair atau encer, sedangkan kacang karedok lebih kental dan kering.
Nah, Kids, sekarang kamu sudah bisa bedakan antara gado-gado dan karedok, ya.
Tampilannya memang sama, tapi kalau kamu sudah baca uraian di atas maka sudah enggak sulit lagi untuk membedakannya.
Pertanyaan: |
Apa saja asupan protein yang ditambahkan ke gado-gado? |
Petunjuk, cek lagi hlm. 1. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.