5. Sate buntel paling enak dimakan panas-panas karena lemak pembungkusnya akan meleleh dan menambah kelezatan ketika menyantapnya.
6. Tusukan bambu yang digunakan untuk membuat sate buntel lebih tebal daripada tusukan sate biasa, ini karena daging cincang berbumbunya juga padat.
7. Lemak kambing yang berminyak sebagai pembungkus fungsinya untuk menjaga daging dari api langsung agar enggak cepat gosong.
8. Sebelum dibakar, sate buntel harus dikukus lebih dulu supaya bentuknya solid dan enggak mudah terpisah-pisah.
9. Dulunya sate buntel adalah sajian yang disajikan untuk kaum bangsawan.
10. Kini sate buntel jadi sajian yang wajib disajikan pada momen hari raya Idul Adha tiap tahunnya.
11. Berlimpahnya daging kurban pada momen Idul Adha membuat banyak juga orang Solo yang membuat olahan ini di rumah.
12. Meski dibakar dengan tusukan, sate buntel biasanya disajikan tanpa tusukan.
13. Penyajian sate buntel yang enggak seperti sate pada umumnya bertujuan memudahkan orang yang akan menyantapnya, mengingat ukuran sate yang besar.
14. Sate buntel khas Solo enggak disajikan bersama saus kacang atau lontong, tapi dengan sambal kecap, irisan bawang merah, cabai, kol, juga tomat segar.
15. Bukannya lontong, sate buntel biasanya dinikmati bersama nasi putih dan ditemani dengan menu pendamping seperti gulai kambing.
Baca Juga: 10 Fakta Menarik Sate Kere, Kuliner Merakyat yang Lahir Sejak Era Penjajahan
Nah, itulah tadi berbagai fakta menarik tentang kuliner sate buntel khas Solo yang unik dan menggugah selera. Penasaran mau mencobanya juga?
Pertanyaan: |
Siapa nama orang yang mempelopori pembuatan sate buntel khas Solo? |
Petunjuk, cek lagi hlm. 1. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.