GridKids.id - Salah satu ciri-ciri karya sastra hikayat adalah menggunakan bahasa Melayu.
Bahasa Melayu yang digunakan pun berbeda dengan saat ini, lo.
Ini dikarenakan hikayat menggunakan bahasa Melayu lama atau klasik sehingga karya ini terlihat unik dan menambah nilai seni.
Hikayat merupakan salah satu bentuk karya sastra Melayu yang populer di Asia Tenggara.
Cerita-cerita dalam hikayat biasanya berfokus pada kepahlawanan, keajaiban, dan nilai-nilai moral.
Struktur teks hikayat terdiri dari abstraksi, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda.
Meski bersifat imajinatif, hikayat ditulis berdasarkan referensi dari peristiwa bersejarah yang pernah terjadi.
Ada beberapa contoh karya sastra hikayat Jawa, yaitu Hikayat Indera Jaya, Hikayat Cekel Weneng Pati, dan Hikayat Panjing Semirang.
Selain itu juga ada hikayat Melayu, seperti Hikayat Hang Tuah dan Hikayat si Miskin.
Pada artikel ini GridKids akan mencari tahu kenapa sebagian besar karya sastra hikayat menggunakan bahasa Melayu, simak informasi di bawah ini, yuk!
Kenapa Sebagian Besar Karya Sastra Hikayat Berbahasa Melayu?
Baca Juga: 15 Kosakata Arkais dalam Karya Sastra Hikayat serta Artinya Menurut KBBI
1. Hikayat Berkembang pada Masa Melayu Klasik
Alasan utama sebagian besar karya sastra hikayat berbahasa Melayu karena mulai berkembang pasa masa Melayu klasik.
Pada masa lampau, bahasa Melayu berperan sebagai lingua franca di kawasan Asia Tenggara.
Bahasa ini digunakan sebagai alat komunikasi antaretnis dan kerajaan di wilayah tersebut.
Oleh karena itu, para penulis hikayat memilih bahasa Melayu agar karya mereka dapat dipahami oleh khalayak luas.
2. Pengaruh Kesultanan Melayu
Kesultanan Melayu di berbagai wilayah Asia Tenggara, seperti Malaka, Johor, dan Aceh.
Hal ini membuat bahasa Melayu memainkan peran penting dalam perkembangan bahasa dan budaya Melayu.
Para sultan dan bangsawan mendukung seni dan sastra, termasuk penulisan hikayat.
Bahasa Melayu pun menjadi bahasa resmi di kesultanan-kesultanan tersebut, sehingga penggunaannya semakin luas dan prestisius.
Baca Juga: 6 Struktur Teks Hikayat serta Penjelasan dan Contoh Karyanya, Apa Saja?
3. Tradisi Lisan
Sebelum tradisi tulis berkembang pesat, banyak cerita rakyat dan legenda diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi.
Bahasa Melayu menjadi bahasa utama dalam tradisi lisan ini, sehingga wajar jika banyak hikayat yang kemudian ditulis dalam bahasa tersebut.
Nah, sekarang sudah tahu ya, Kids, apa saja alasan kenapa sebagian besar karya sastra hikayat menggunakan bahasa Melayu.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.