Find Us On Social Media :

Kenapa Sebagian Besar Karya Sastra Hikayat Berbahasa Melayu? Ini Penjelasannya

Salah satu ciri-ciri karya sastra hikayat adalah menggunakan bahasa Melayu.

GridKids.id - Salah satu ciri-ciri karya sastra hikayat adalah menggunakan bahasa Melayu.

Bahasa Melayu yang digunakan pun berbeda dengan saat ini, lo.

Ini dikarenakan hikayat menggunakan bahasa Melayu lama atau klasik sehingga karya ini terlihat unik dan menambah nilai seni.

Hikayat merupakan salah satu bentuk karya sastra Melayu yang populer di Asia Tenggara.

Cerita-cerita dalam hikayat biasanya berfokus pada kepahlawanan, keajaiban, dan nilai-nilai moral.

Struktur teks hikayat terdiri dari abstraksi, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda.

Meski bersifat imajinatif, hikayat ditulis berdasarkan referensi dari peristiwa bersejarah yang pernah terjadi.

Ada beberapa contoh karya sastra hikayat Jawa, yaitu Hikayat Indera Jaya, Hikayat Cekel Weneng Pati, dan Hikayat Panjing Semirang.

Selain itu juga ada hikayat Melayu, seperti Hikayat Hang Tuah dan Hikayat si Miskin.

Pada artikel ini GridKids akan mencari tahu kenapa sebagian besar karya sastra hikayat menggunakan bahasa Melayu, simak informasi di bawah ini, yuk!

Kenapa Sebagian Besar Karya Sastra Hikayat Berbahasa Melayu?

Baca Juga: 15 Kosakata Arkais dalam Karya Sastra Hikayat serta Artinya Menurut KBBI