Find Us On Social Media :

Angin Puting Beliung: Pengertian, Ciri-Ciri dan Penyebabnya

Angin puting beliung merupakan angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam.

GridKids.id - Kids, angin puting beliung merupakan salah satu jenis bencana alam yang cukup sering terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.

Melansir Kompas.com, angin puting beliung disebut mirip sekilas dengan angin tornado. 

Angin puting beliung adalah angin dengan kecepatan tinggi yang disertai hujan deras, petir, dan dapat menyebabkan kerusakan yang cukup parah terhadap bangunan, pohon hingga infrastruktur lainnya. 

Angin puting beliung akan terbentuk ketika udara panas bertemu dengan udara dingin, dan menciptakan kondisi yang sangat tak stabil di atmosfer.

Namun, ketika terjadi perbedaan tekanan udara yang signifikan, angin puting beliung akan muncul dengan cepat dan menyebabkan kerusakan dalam waktu singkat.

Ciri-ciri Angin Puting Beliung

Supaya kamu dapat waspada dan bisa menghindarinya. Ini berikut ciri-ciri angin puting beliung: 

1. Sering terjadi pada siang hari.

2. Udara terasa panas dan gerah.

3. Di langit tampak muncul berangsur awan cumulus (awan putih bergerombol yang berlapis-lapis).

4. Muncul secara tiba-tiba.

Baca Juga: Geografi Kelas XI SMA: 10 Bentuk Adaptasi Angin Puting Beliung dan Tanda-tandanya

5. Angin kencang meniup ranting dan daun sehingga bergemirisik hebat, tanda waktu jelang datangnya angin beliung.

6. Pusaran puting seperti belalai gajah.

Lalu, apa penyebab angin puting beliung? 

Beberapa penyebab umum angin puting beliung meliputi:

1. Perbedaan suhu udara

Angin puting beliung sering kali terbentuk ketika udara hangat bertemu dengan udara dingin.

Perbedaan suhu ini dapat menyebabkan perbedaan tekanan udara, yang memicu pergerakan udara vertikal dan pembentukan awan yang dapat berkembang menjadi tornado.

2. Kelembaban

Kelembaban udara yang tinggi dapat meningkatkan kecenderungan terbentuknya badai dan tornado.

Kelembaban ini bisa meningkatkan energi yang tersedia dalam atmosfer untuk pembentukan awan-awan badai yang kemudian dapat berkembang menjadi tornado.

3. Arah dan kecepatan angin

Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Energi Angin, Materi IPAS Kelas 6 SD

Perubahan arah dan kecepatan angin dengan ketinggian dalam atmosfer dapat menciptakan kondisi yang mendukung pembentukan tornado.

Ketika arah dan kecepatan angin berubah secara signifikan, terutama dalam atmosfer yang labil, ini dapat menyebabkan terjadinya rotasi horizontal yang kemudian dapat berkembang menjadi rotasi vertikal, salah satu tahap awal pembentukan tornado.

4. Topografi

Faktor topografi, seperti perubahan lahan yang tajam atau perbedaan elevasi, dapat mempengaruhi pola aliran udara dan menciptakan kondisi yang mendukung pembentukan tornado.

5. Interaksi antara sistem cuaca

Interaksi antara berbagai sistem cuaca, seperti front dingin dan panas, juga dapat memicu pembentukan tornado.

Ketika front-front ini bertemu, dapat terjadi perubahan dramatis dalam kondisi cuaca yang memicu terjadinya badai dan tornado.

Untuk mengurangi risiko dan dampak dari angin puting beliung, penting bagi masyarakat untuk selalu waspada dan mempersiapkan diri dengan langkah-langkah mitigasi yang tepat, seperti membangun bangunan yang tahan angin, memiliki tempat perlindungan darurat, dan mengikuti peringatan atau informasi dari otoritas terkait.

Selain itu, pendidikan mengenai bagaimana merespons bencana alam juga sangat penting agar masyarakat dapat bertindak dengan cepat dan efektif dalam situasi darurat.

Jadi, itulah penjelasan mengenai ciri-ciri dan penyebab angin puting beliung, ya, Kids. 

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.