GridKids.id - Dunia beberapa tahun yang lalu mengalami sebuah Pandemi yang merubah tatanan kehidupan sehari-hari.
Penularan virus COVID-19 yang cepat bisa diatasi setelah pemberian vaksin dan penerapan gaya hidup sehat.
Dilansir dari laman kompas.com, WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia telah memprediksi tentang penyakit X.
Penyakit misterius yang satu ini disebut bisa 20 kali lebih mematikan daripada COVID-19 pada awal kemunculannya.
Kali ini kamu akan diajak melihat apa itu penyakit X lengkap dengan bahaya juga langkah pencegahan supaya enggak tertular penyakit.
Penyakit X adalah penyakit yang oleh WHO belum diketahui pasti, Kids.
Meski belum banyak infomasi tentang penyakit ini, penyakit X bisa jadi ancaman kesehatan di masa depan.
Bukan sesuatu yang baru, Penyakit X disebut sudah dideteksi sebelum COVID-19 terjadi, yaitu pada 2018 silam.
Menurut Amesh Adalja dari Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins, penyakit X ini dipekirakan berasal dari virus pernapasan.
Ya, masih berupa virus zoonosis atau yang berasal dari hewan, Kids.
Lalu, apa bahaya juga langkah pencegahan yang bisa dilakukan saat ini?
Bahaya dan Pencegahan Paparan Penyakit X
WHO sudah memperingatkan tentang potensi penyakit X yang bisa membahayakan kesehatan bahkan mengancam nyawa orang yang terjangkit virusnya.
Berdasarkan data, COVID-19 sudah mengakibatkan sekitar 7 juta penduduk Dunia meninggal dunia, Kids.
Ahli-ahli kesehatan tak putus mengingatkan kalau kemungkinan ada pandemi lainnya yang jauh lebih fatal dan mengancam dunia pasca COVID-19 berlalu.
Hingga saat ini belum diketahui informasi pasti tentang penyakit X.
Namun, para ahli kesehatan dan peneliti sudah menyusun strategi untuk mencegah kemunculan dan persebaran virus misterius ini.
Cara ini dilakukan supaya masyarakat enggak panik seperti awal COVID-19 di awal Maret 2020 lalu.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur Jenderal WHO sudah mempersiapkan pencegahan dan upaya berjaga-jaga dengan mempersiapkan dana pandemi.
Selain itu, dibangun dan dikembangkan juga pusat transfer teknologi di Afrika Selatan yang bisa memproduksi vaksin di sana.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko perbedaan masalah distribusi vaksin di negara-negara dunia.
Selain dana dan pusat produksi vaksin, WHO juga merencanakan peningkatan jumlah rumah sakit, persediaan obat, hingga pemanfaatan teknologi medis yang baru.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.