GridKids.id - Kids, apakah kamu termasuk yang selalu aktif di media sosial?
Media sosial adalah hal yang sangat umum dimiliki dan diakses oleh orang-orang di masa sekarang.
Perkembangan dan kebutuhan akan informasi juga pengakuan dari orang lain membuat media sosial makin populer.
Di media sosial kamu bisa berinteraksi dengan kenalan atau bahkan orang baru yang punya hobi atau kesukaan mirip denganmu.
Adanya media sosial juga memudahkanmu untuk merespon berbagai situasi atau kabar terbaru yang terjadi di sekitarmu atau bahkan di seluruh dunia.
Jadi, keberadaan media sosial sebenarnya menyatukan dan menembus batas ruang juga waktu.
Seperti yang kamu tahu ada banyak sekali penduduk dunia yang terpisah di wilayahnya masing-masing.
Adanya media sosial dan teknologi untuk menghubungkan seluruh dunia dalam satu platform, memudahkan kita untuk bisa berinteraksi dan bertukar informasi hari ini.
Namun, tahukah kamu bahwa ada banyak studi ilmiah yang mengungkap kalau media sosial bisa berdampak pada psikologis manusia?
Yap, media sosial ternyata punya tempat khusus di bagian otak manusia, Kids.
Menurut Susan Winschenk, psikolog dari Amerika, penggunaan media sosial bisa mempengaruhi dopamine (hormon bahagia) dalam otak.
Kenapa Kita Selalu Membuka Media Sosial Kita Sendiri?
Kebiasaan membuka atau bertahan di media sosial selama beberapa waktu ternyata efeknya sama menyebabkan kecanduan, lo, Kids.
Dilansir dari laman nolimit.id, peneliti mencoba mencari tahu tentang alasan banyak orang ketagihan untuk menggunakan media sosial sepanjang waktu.
Hasilnya 56% pengguna media sosial percaya kalau media sosial menjadi sumber informasi.
Ada beragam informasi yang bisa diperoleh di media sosial yang berguna untuk berinteraksi dengan orang lain setiap harinya.
Ya, kalau dibilang media sosial bahkan mendorong seseorang mengalami kondisi FOMO atau Fear of Missing Out.
Kalau sudah FOMO seseorang merasa sulit untuk enggak mengecek atau memeriksa media sosialnya setiap punya kesempatan.
Bahkan jika sudah parah orang yang FOMO akan merasa resah jika enggak tahu hal-hal baru atau terlalu lama enggak terhubung dengan media sosialnya.
Media sosial juga jadi sarana untuk diakui oleh orang lain, inilah kenapa banyak orang mencoba menata citra mereka di media sosial, Kids.
Banyak kebahagiaan, keberhasilan, kesuksesan yang dibagikan di media sosial untuk dilihat oleh semua orang.
Manusia cenderung suka jika apa yang mereka bagikan disukai dan direspon oleh pengguna media sosialnya.
Baca Juga: 4 Dampak Negatif FOMO bagi Kehidupan Seseorang, Bisa Hambat Produktivitas
Nah, efek buruknya kalau apa yang dibagikan enggak memperoleh respon kita akan merasa sedih bahkan merasa enggak berharga.
Padahal fitur like enggak menggambarkan potensi atau kelebihan diri kita, lo, Kids.
Kita harus tetap menghargai hidup dan diri kita karena apa yang kita bagikan dari hidup kita bukan sekedar konten untuk mendapatkan like atau suka dari orang lain, bukan?
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.