GridKids.id - Sebelum adanya uang sebagai alat transaksi, manusia zaman dulu melakukan transaksi menggunakan berbagai bentuk sistem barter.
Sistem barter menjadi awal mula dari adanya uang sebagai alat tukar dan alat transaksi jual beli manusia.
Sistem barter adalah suatu bentuk pertukaran barang atau jasa tanpa menggunakan uang sebagai alat tukar.
Dalam sistem ini, pihak yang ingin mendapatkan suatu barang atau jasa akan menukarkan barang atau jasanya dengan barang atau jasa yang dimiliki oleh pihak lain.
Pada zaman modern saat ini, sistem barter sudah mulai hilang dan diganti menggunakan uang.
Meskipun sekarang ini uang menjadi standar umum untuk melakukan transaksi, sistem barter masih dapat ditemui di beberapa situasi atau komunitas tertentu.
Nah, sistem ini mempunyai kelebihan dan kelemahannya tersendiri. Apa saja?
Kelebihan Sistem Barter
1. Tak bergantung pada uang, sehingga tak berpengaruh oleh fluktasi nilai mata uang atau perubahan kondisi ekonomi.
2. Bisa dilakukan di berbagai situasi dan oleh berbagai pihak, terutama ketika ada kesulitan dalam mendapatkan uang tunai.
3. Pertukaran langsung barang atau jasa memungkinkan pihak yang terlibat untuk langsung mendapatkan manfaat dari transaksi tersebut.
Baca Juga: Siapa yang Mengatur Jumlah Peredaran Uang? Jawab Pertanyaan Ekonomi Kelas XI SMA
4. Mudah dilakukan karena hanya bertukar barang dengan jenis barang lainnya.
5. Memilki kesempatan untuk mendapat barang bernilai di atas barang yang ditukar.
6. Keinginan yang sama saling bertukar barang, sehingga kedua belah pihak sama-sama diuntungkan.
Kekurangan Sistem Barter
Disisi kelebihannya, sistem barter memiliki lebih banyak kekurangan, yaitu:
Beberapa kekurangan tersebut antara lain:
1. Kesulitan Menemukan Pasangan Pertukaran yang Cocok
Proses menemukan pasangan pertukaran yang saling membutuhkan barang atau jasa satu sama lain bisa menjadi sulit dan memakan waktu.
2. Ketidakseimbangan Nilai Barang
Barang atau jasa yang ingin ditukar mungkin memiliki nilai yang tak seimbang, menyebabkan kesulitan dalam menentukan rasio pertukaran yang adil.
Hal ini dapat menyulitkan para pihak untuk mencapai kesepakatan yang memuaskan.
Baca Juga: Mengenal Sistem Barter: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Syarat Terjadinya
3. Keterbatasan Pembagian Barang
Beberapa barang tak dapat dibagi-bagi dengan mudah tanpa mengurangi nilai atau fungsinya.
Ini bisa menjadi hambatan untuk pertukaran barang tertentu.
4. Ketidakpraktisan
Dalam ekonomi yang kompleks dan beragam, sistem barter menjadi kurang praktis.
Pertukaran langsung memerlukan pertemuan fisik antara pihak yang terlibat, yang mungkin sulit dilakukan jika mereka berada di lokasi yang berjauhan.
5. Ketidakstabilan Nilai
Nilai relatif barang dan jasa dapat bervariasi seiring waktu, menyebabkan kesulitan dalam menilai pertukaran yang adil.
Ketidakstabilan nilai dapat menciptakan ketidakpastian dalam transaksi barter. Sulit menemukan orang yang sama-sama ingin bertukar barang yang saling dibutuhkan.
Misalnya pihak B membutuhkan ayam dan memiliki bebek bertukar dengan pihak A yang membutuhkan bebek dan memiliki ayam.
Jadi, pada kesimpulannya sistem barter memilki kelebihan dan kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.