Air Laut Dekat Khatulistiwa Cenderung Lebih Asin, Apa Alasannya? #AkuBacaAkuTahu

Air laut dekat khatulistiwa cenderung lebih asin karena hujan di daerah khatulistiwa mengencerkan garam.

Air laut dekat khatulistiwa cenderung lebih asin karena hujan di daerah khatulistiwa mengencerkan garam.

Di khatulistiwa, suhu udara cenderung tinggi sepanjang tahun. Suhu yang lebih tinggi menyebabkan penguapan air laut yang lebih besar.

Ketika air laut menguap, hanya air murni yang menguap, sedangkan garam tetap di laut.

Akibatnya, semakin banyak air yang menguap, maka semakin tinggi konsentrasi garam dalam air laut yang tersisa.

2. Sirkulasi Laut

Di sekitar khatulistiwa, terjadi berbagai pola sirkulasi laut yang memengaruhi konsentrasi garam di perairan tersebut.

Di sekitar khatulistiwa, terjadi berbagai pola sirkulasi laut yang memengaruhi konsentrasi garam di perairan tersebut.

Salah satu fenomena yang berperan penting adalah adanya arus panas permukaan.

Arus-arus ini membawa air laut hangat dari ekuator ke daerah-daerah yang lebih jauh ke utara dan selatan.

Saat air laut yang hangat ini bergerak, penguapan terus berlangsung sehingga meningkatkan konsentrasi garam dalam air yang tersisa di khatulistiwa.

3. Konvergensi Air Laut

Khatulistiwa adalah salah satu daerah di mana air laut dari berbagai arah cenderung bertemu atau konvergensi.

Baca Juga: 5 Faktor Penyebab Terjadinya Kenaikan Permukaan Air Laut serta Penjelasannya