GridKids.id - Madu dihasilkan oleh lebah yang kita gunakan sebagai tambahan dalam minuman dan minuman maupun dijadikan sebagai obat tradisional.
Namun, salah satu fakta menariknya adalah madu tak bisa membusuk dan dapat disimpan dalam waktu yang lama.
Bahkan, diketahui salah satu madu tertua ditemukan di makam Mesir kuno yang berasal dari 3000 tahun lalu.
Lalu, mengapa madu tak bisa membusuk?
Proses lebah membuat madu
Madu berasal dari nektar tanaman yang merupakan campuran gula, protein, dan senyawa lain di dalam larutan air.
Komposisinya bervariasi, namun sukrosa adalah gula dominan yang umumnya ada. Lebah bekerja untuk mengumpulkan nektar dari bunga, dan menyimpannya di dalam perut madu, kemudian diproses dengan enzim.
Enzim dalam proses pembuatan madu di perut lebah dikeluarkan dari kelenjar, lalu dicampur dengan nektar.
Sukrosa di dalam nektar ini dipecah oleh enzim sehingga menjadi glukosa dan fruktosa. Lalu, nektar dikembalikan ke sarang, diolah lebah rumah, dan diproses lagi.
Air dalam nektar diuapkan oleh lebah dengan mengipasi sarang, menghisalkan konsistensi madu yang dikenal.
Proses tersebut memerlukan 1-3 hari dan menghasilkan madu dengan kadar air yang rendah.
Baca Juga: Bagaimanakah Cara Tepat Mengonsumsi Madu untuk Meredakan Batuk?
Madu tak bisa membusuk
Beberapa faktor yang menyebabkan madu tak bisa membusuk, yaitu:
1. Keberadaan hidrogen peroksida
Faktor yang memengaruhi ketahanan madu adalah susunan kimiawi di perut lebah. Lebah memiliki enzim dalam perutnya yang dikenal sebagai glukosa oksidase.
Ketika lebah memuntahkan nektar dari mulut mereka untuk membuat madu, enzim ini berbaur dengan nektar, mengurai nektar menjadi dua produk sampingan, asam glukonat dan hidrogen peroksida.
2. Kandungan air yang rendah
Kandungan utama dalam madu adalah gula. Gula bersifat higroskopis, sebuah istilah yang artinya mengandung sangat sedikit air dalam keadaan alami.
Madu memiliki kadar air yang jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan bakteri atau jamur, yaitu 12 persen.
Madu memiliki aktivitas air yang rendah, yang merupakan ukuran jumlah air dalam suatu zat yang tersedia untuk mendukung pertumbuhan mikroba.
Sebagian besar jamur dan bakteri tak dapat tumbuh di bawah aktivitas air 0,75. Madu memiliki aktivitas air sekitar 0,6.
Kombinasi dari aktivitas air yang rendah dan kadar air yang rendah ini dapat mengeringkan bakteri, menjadikan madu tahan terhadap kerusakan.
Baca Juga: 6 Cara Alami Atasi Batuk pada Anak, Tak Hanya Pakai Lemon dan Madu
3. Penyimpanan yang tepat
Sebuah toples segel madu menjadi faktor penentu dari umur simpan madu yang panjang.
Jadi, selama tutupnya tetap tertutup dan tak ada air yang ditambahkan ke dalamnya, madu tak akan mengalami kerusakan.
Tetapi, bila kita menambahkan air ke dalamnya atau membuka tutupnya, kemungkinan madu akan mengalami perubahan dan dapat menjadi buruk.
Nah, itulah berbagai faktor yang membuat madu tak bisa rusak atau membusuk.
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.