Find Us On Social Media :

Dampak Penjajahan Belanda dan Lahirnya Golongan Terpelajar, Sejarah XI SMA

Penjajahan Belanda melahirkan politik etis sebagai balas budi bagi Hindia Belanda. Kebijakan yang satu ini melahirkan golongan terpelajar yang akan merubah sejarah Indonesia di kemudian hari.

GridKids.id - Kids, masih di pembahasan tentang artikel Belajar dari Rumah (BDR) materi Sejarah XI SMA.

Di artikel sebelumnya kamu telah lebih dulu belajar bersama tentang dampak penjajahan terhadap munculnya permasalahan rasialisme di tengah masyarakat.

Kali ini kamu akan melanjutkan lagi tentang pembahasan mengenai dampak penjajahan kolonial di bidang politik.

Pengaruh penjajahan kolonial Belanda di bidang politik sangat nyata dan besar.

Hal ini telah lama terjadi bahkan sejak Belanda masih berupa kongsi dagang di bawah VOC.

Kala itu VOC sudah diangkat menjadi pemimpin tertinggi di negara koloni, yaitu Gubernur Jenderal.

Kedudukan Gubernur Jenderal hampir sama dengan Presiden bahkan setingkat dengan raja-raja lokal di Indonesia.

Kerajaan Belanda memberikan kekuasaan penuh pada Gubernur Jenderal lewat hak oktroi.

Hak oktroi adalah sebuah hak istimewa di bidang politik yang memperbolehkan VOC membuat perjanjian dengan raja, mengangkat, juga menurunkan pimpinan setempat.

Enggak jarang upaya ini ditempuh dengan cara menerapkan politik adu domba atau divide et impera.

Lalu, seperti apakah dampak dari penjajahan kolonial ini terhadap jalannya politik di Hindia Belanda?

Baca Juga: Dampak Penjajahan pada Mobilitas Sosial Hindia Belanda, Sejarah XI SMA

Kebijakan Politik dan Lahirnya Golongan Terpelajar

Masuk ke abad-20, Belanda mulai menerapkan kebijakan politik etis atau politik balas budi yang bertujuan untuk memperbaiki pendidikan di Hindia Belanda

Dari kebijakan politik etis inilah lahirlah golongan cendekiawan yang akhirnya bisa mengarahkan kesadaran bangsa Indonesia atas kemerdekaan di atas tanah sendiri.

Untuk melawan penjajah, bangsa Indonesia mulai menyadari kalau rakyat harus bersatu dan berjuang secara nasional, Kids.

Era kesadaran nasional ini dikenal juga dengan istilah Pergerakan Nasional, lo.

Pergerakan nasional dan nasionalisme masyarakat juga lahir dari keberadaan Volkskraad atau lembaga perwakilan rakyat Hindia Belanda yang didirikan pada 1918.

Di Volkskraad inilah para elit-elit bumiputera dari berbagai daerah dan suku bangsa bertemu dan saling bersatu.

Persatuan itu bisa terjalin karena adanya berbagai diskriminasi dari Belanda, sehingga ada perasaan senasib sepenanggungan dalam memperjuangkan kesetaraan.

Nasionalisme sudah membentuk dan melahirkan perjuangan-perjuangan di bawah pimpinan cendekiawan dan melahirkan organisasi-organisasi di kalangan pribumi.

Enggak selalu bergantung di senjata, pembentukan organisasi modern diperlukan untuk berjuang mengupakan kemerdekaan dengan metode perundingan bukan lagi angkat senjata.

Pada era pergerakan nasional muncul berbagai organisasi yang mendukung persatuan dan nasionalisme, seperti Boedi Oetomo (1908), Sarekat Dagang Islam (1911) dan Indische Partij (1912).

Pertanyaan:
Apakah yang dimaksud dengan hak oktroi?
Petunjuk, cek lagi halaman 1.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.