Find Us On Social Media :

6 Pengaruh Posisi Matahari bagi Kehidupan di Bumi, Apa Saja?

Sinar Matahari yang kita rasakan di pagi hari ternyata bisa kita rasakan karena posisi Matahari yang memungkinkan pancarannya sampai ke Bumi.

GridKids.id - Matahari adalah bintang yang letaknya paling dekat dengan Bumi.

Sebagai bintang, Matahari bisa memancarkan cahayanya sendiri.

Proses memancarnya cahaya Matahari ini terbentuk dengan adanya materi hidrogen dan helium.

Matahari menjadi objek yang paling besar di tata surya kita dan jadi pusat dari tata surya.

Gravitasi Matahari sangat besar sehingga membuat planet dan komet mengorbit pada Matahari.

Bumi menjadi planet ketiga di tata surya yang posisinya paling dekat dengan Matahari.

Jarak Bumi dan Matahari yang enggak terlalu jauh dan juga enggak terlalu dekat.

Hal inilah ini membuat pancaran Matahari bisa membawa manfaat untuk kehidupan di Bumi.

Bumi mengelilingi Matahari sebagai pusat tata surya atau yang dikenal dengan revolusi Bumi.

Gerakan ini berlangsung secara periodik di mana satu putaran perlu waktu sekitar kurang lebih 365, 25 hari atau satu tahun lamanya.

Dilansir dari laman ilmugeografi.com, berikut adalah pengaruh posisi Matahari terhadap Bumi, di antaranya:

Baca Juga: Terjadi 11 Tahun Sekali, Lebih Dekat dengan Fenomena Badai Matahari yang Dahsyat

Pengaruh Penting dan Utama Posisi Matahari terhadap Bumi

1. Fenomena Aphelion dan Perihelion

Bentuk orbit Bumi dalam mengelilingi Matahari bentuknya enggak bulat sempurna lebih mirip elips atau lonjong.

Kondisi ini membuat jarak dari Bumi ke Matahari enggak selalu sama persis.

Fenomea ini dikenal dengan istilah aphelion dan perihelion.

Aphelion adalah jarak terjauh Bumi dari Matahari, sedangkan Perihelion adalah jarak terjauh Bumi dari Matahari.

Perbedaan jarak ini enggak terlalu besar, hanya sekitar 3% sehingga ukuran Matahari yang terlihat dari Bumi relatif sama.

Fenomena aphelion terjadi di bulan Juni, sedangkan perihelion terjadi di Januari.

2. Adanya Siang dan Malam Hari

Rotasi Bumi menyebabkan terjadinya siang dan malam.

Bumi berputar pada orbitnya sendiri sembari mengelilingi Matahari sebagai pusat tata surya.

Baca Juga: Bumi Kita Terus Berotasi, Kenapa Kita Tak Dapat Merasakannya?

Nah, ketika hal ini terjadi adaBumi yang menghadap Matahari, sedangkan bagian di baliknya menghadap arah berlawanan arah dengan Matahari.

Bagian bumi yang membelakangan Matahari mengalami malam hari, sedangkan bagian Bumi yang menghadap Matahari mengalami siang hari.

Suhu di malam hari lebih dingin karena enggak ada paparan sinar Matahari yang menyinari bagian Bumi itu.

3. Pembuatan Kalender Masehi

Kalender Masehi dibuat berdasarkan revolusi Bumi yang berlangsung selama 365.25 hari yang dibuat jadi satu tahun.

Satu tahun Masehi dibulatkan jadi 365 hari, tiap empat tahun sekali.

Satu tahun Masehi berlangsung selama 366 hari dan dikenal dengan istilah tahun kabisat.

4. Perbedaan Waktu di Bagian Bumi Berbeda

Rotasi Bumi menyebabkan adanya perbedaan waktu di daerah yang berbeda di Bumi.

Pusat waktu terletak di bujur nol derajat di Bumi, yaitu di Greenwich Inggris.

Tiap selisih 15 derajat pada Bumi akan menyebabkan perbedaan waktu selama 1 jam lamanya.

Baca Juga: 5 Perbedaan Kalender Masehi dan Kalender Hijriah yang Digunakan di Indonesia

5. Perbedaan Lamanya Siang dan Malam Hari

Revolusi Bumi menyebabkan ada perbedaan lamanya siang dan malam hari di Bumi ketika periode waktu tertentu.

a. Periode 21 Maret - 23 September:

Posisi kutub utara lebih dekat dengan Matahari dibanding dengan kutub selatan Bumi.

Hal ini membuat bagian utara terpapar sinar Matahari lebih lama dibandingkan Bumi bagian selatan.

Siang hari berlangsung lebih lama ketimbang malam harinya.

Sedangkan bagian selatan Bumi mengalami malam hari lebih lama.

b. Periode 23 September - 21 Maret:

Posisi kutub selatan lebih dekat dengan Matahari dibandingkan dengan kutub utara Bumi.

Bumi bagian selatan akan terpapar sinar Matahari lebih lama dibandingkan Bumi bagian Utara.

Bagian selatan Bumi jadi mengalami siang hari lebih lama, sedangkan bagian utara Bumi mengalami malam hari yang lebih lama.

Baca Juga: Habitat Sama, Kenapa Beruang Kutub Hanya Ditemukan di Kutub Utara?

c. Periode 21 Maret - 23 Desember:

Jarak matahari di Kutub Utara dan Kutub Selatan sama.

Posisi Matahari ada tepat di atas daerah khatulistiwa, inilah yang membuat dua bagian Bumi menerima paparan sinar Matahari yang sama banyak.

Hal ini membuat waktu siang dan malam harinya berjalan sama.

6. Perbedaan Musim

Posisi Matahari di waktu tertentu memengaruhi musim yang terjadi di Bumi.

Bumi bagian Utara dan Selatan punya musim yang berbeda karena posisinya yang ada di ujung atas dan ujung bawah Bumi.

Berikut adalah periode perbedaan Musim di Bumi bagian utara (BU) dan Bumi bagian Selatan (BS):

- Musim Semi: 21 Maret - 21 Juni (BU) dan 23 September - 22 Desember (BS)

- Musim panas: 21 Juni - 23 September (BU) dan 22 Desember - 21 Maret (BS)

- Musim gugur: 23 September - 22 Desember (BU) dan 21 Maret - 22 Juni (BS)

Baca Juga: 7 Negara dengan Musim Semi Terindah di Dunia, Salah Satunya Ada di Benua Asia

- Musim dingin: 22 Desember - 21 Maret (BU) - 21 Juni - 23 September (BS)

Sedangkan di bumi bagian tengah yang dilalui garis khatulistiwa enggak mengenal empat musim, nih, Kids.

Umumnya daerah khatulistiwa hanya ada dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan saja.

Sepanjang tahun daerah khatulistiwa menerima pancaran matahari penuh.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.