Find Us On Social Media :

Apa yang Membuat Keju Swiss Berlubang di Dalamnya? #AkuBacaAkuTahu

Keju emmental dari Swiss punya tampilan unik karena ada lubang-lubang di dalamnya.

GridKids.id - Kids, pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa keju Swiss punya lubang-lubang di dalamnya?

Keju Swiss sering sekali menjadi bagian penting dari kartun animasi Tom & Jerry favorit kita semua.

Keju yang digambarkan sebagai sesuatu yang selalu disukai Jerry si tikus, adalah Keju Swiss yang biasanya tersimpan di lemari es.

Meski keju yang kita temui dalam keseharian mungkin enggak semuanya punya lubang-lubang di dalamnya, memang ada jenis keju berlubang seperti keju Emmental dari Swiss.

Dilansir dari laman nibble.id, ternyata lubang-lubang pada keju Emmental ini disebut sebagai keju "mata" dalam bahasa setempat.

Sedangkan, keju yang mulus tanpa lubang dianggap sebagai keju "buta".

Lubang pada keju ini dipercaya sebagai hasil dari bakteri yang tumbuh selama proses pembuatan keju ini.

Bakteri yang dimanfaatkan untuk proses pembuatan keju adalah bakteri Propionibacterium freudenrichii dengan subspesies shermanii atau P. shermanii.

Bakteri ini akan ditempatkan dalam tong penyimpanan dan mengonsumsi asam laktat lalu melepaskan gelembung gas karbon dioksida.

Gelembung ini lalu terperangkap di kulit keju dan membentuk lubang atau mata ini.

Uniknya, ukuran lubang atau mata pada keju ini bisa diatur oleh para pembuat keju dengan mengatur suhu dalam proses penuaan kejunya, Kids.

Baca Juga: Sering Digambarkan di Kartun, Benarkah Tikus Sangat Suka Makan Keju?

Lubang pada Keju Swiss

Selain keju emmental ada beberapa jenis keju Swiss yang populer di dunia, misalnya keju appenzell, bellelay/ tete de moine, fribourgeois, gruyere, saanen, sapsago, sbrinz, dan vacherin-fribourgeois.

Namun, keju emmental saja lah yang punya keunikan karena punya lubang di dalamnya.

Tentunya keju yang berlubang bukan disebabkan karena dimakan atau digerogoti tikus, ya.

Dilansir dari laman pergikuliner.com, ternyata lubang di keju Swiss sudah muncul sejak zaman Pertengahan, lo, Kids.

Pada masa itu keju Swiss dibuat dalam bentuk roda besar yang bobotnya berkisar antara 45-90 kg.

Para pembuat keju memproduksi keju dalam ukuran besar dengan tujuan menghindari pungutan pajak pemerintah.

Kala itu pungutan pajak ditentukan berdasar jumlah produksi keju, bukan bobot keju yang dihasilkan.

Dulunya keju-keju akan disimpan lama di gudang yang berlokasi di gua-gua di kawasan pegunungan.

Proses pembuatan keju yang berlangsung secara tradisional membuat kontaminasi bakteri tercampur dalam adonan atau produk susu yang akan dibuat menjadi keju ini.

Baca Juga: 10 Fakta Menarik Keju, Olahan Susu Kaya Kalsium dengan Aroma Khas

Seperti yang sudah disinggung di atas bakteri P. Shermanii akan memproduksi gas karbondioksida yang menyebabkan bermunculannya kantong udara kecil.

Udara kecil yang terperangkap dalam keju ini menyebabkan munculnya lubang-lubang pada keju Emmental.

Nah, besarnya ukuran lubang-lubang pada keju Swiss ternyata ditentukan oleh suhu dan lama penyimpanannya.

Keju Swiss yang hanya dimatangkan untuk waktu yang singkat biasanya akan punya lubang yang ukurannya lebih kecil dan bertekstur lembut.

Pematangan keju untuk waktu yang lebih lama akan membuat keju punya lubang-lubang berukuran besar dengan aroma yang lebih tajam.

Source: nibble.id

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.