Find Us On Social Media :

6 Makanan Khas Betawi yang Wajib Dicoba, Mana Favoritmu?

Kue cubit khas Betawi disebut kuliner tradisional yang terinspirasi dari kue poffertjes asal Belanda.

GridKids.id - Hari Kamis (22/6/2023), Jakarta ulang tahun yang ke-496. 

HUT ke-496 Kota Jakarta mengusung tema ‘Jakarta: Jadi Karya untuk Nusantara’. Adapun maknanya sendiri adalah Jakarta siap mengoptimalkan sumber daya miliknya demi mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa.

Setiap momen perayaan ulangtahun Jakarta pasti tak terlepas dengan berbagai kuliner khas Betawi yang disajikan.

Biasanya, berbagai tempat wisata hingga mall besar akan menyajikan berbagai menu khas Jakarta yang bisa dinikmati.

Hingga kini masih banyak masyarakat asli Betawi yang tetap setia untuk mempertahankannya.

Namun banyak pula makanan khas Betawi yang sudah langka di pasaran sehingga sangat sulit untuk kamu temukan.

GridKids pun mencoba merangkum kuliner khas Betawi langka yang masih bisa kamu temukan di Jakarta.

1. Gabus Pucung

Gabus Pucung adalah salah satu makanan khas betawi yang sudah mulai langka. 

Pucung adalah istilah betawi dari buah keluaj atau kluwek.

Gabus memang mempunyai penampakan unik. Gabung pucung merupakan ikan gabus yang digoreng dan disiram dengan kuang pucung.

Baca Juga: Sambut HUT ke-496 DKI Jakarta, Ancol Gelar Festival Kuliner Betawi

Gabus pucung ini juga punya kuah kental kehitaman yang dibuat dari buah pucung.

Namun, gabus pucung berbeda dengan rawon yang sama-sama berwarna hitam. 

Kuah dari gabung pucung lebih kental dan kaya bumbu rempah.

2. Pecak 

Pecak adalah olahan ikan air tawar dengan cita rasa asam, gurih, dengan perpaduan banyak bumbu.

Pecak biasanya diolah dengan cara digoreng lebih dahulu baru kemudian ditumis.

Selain digoreng, pecak juga bisa dibakar. Akan tetapi sudah sulit untuk menemukan penjual pecak yang menggunakan teknik bakar ikan.

Biasanya ikan gurame dan lele jadi jenis ikan yang cukup sering diolah dengan cara dipecak.

Dalam istilah Jawa pecak adalah pecel atau pecek, yakni proses memecak (menekan dengan ulekan atau penyet).

3. Kue Geplak

Selanjutnya, ada kue Geplak. Kue Geplak hampir sama dengan kue sagon.

Baca Juga: 10 Lagu Daerah Asal Jakarta, Salah Satunya Keroncong Kemayoran

Kue geplak juga dibuat dari tepung beras dan kelapa. Pngolahan di antara keduanya yang berbeda.

Kue geplak dibuat dengan cara memukul adonan yang sedang panas.

Karena proses pembuatannya, kue ini disebut kue ‘geplak’ yang artinya ‘pukul’ dalam bahasa Betawi.Kue geplak dimasak dengan cara dikukus atau dibakar. Biasanya jadi hantaran untuk acara pernikahan Betawi.

4. Wajik Betawi

Wajik Jawa dan Betawi pada dasarnya cukup mirip. Namun kue wajik Betawi punya warna yang lebih gelap karena dominasi gula aren yang kental.

5. Nasi Ulam

Nasi ulam mungki jarang terdengar ya. Nasi ulam merupakan nasi putih biasa (bukan nasi uduk) yang diaduk dengan serundeng dan bawang merah serta ditaburi remukan kacang.

Nasi ulam biasanya dilengkapi aneka topping mulai dari bihun goreng, cumi kering, dendeng sapi manis, perkedel, dan telur dadar.

Setelah itu semuanya disiram kuah semur tahu kentang, serta ditambah daun kemangi dan irisan timun, tak lupa taburan kerupuk tapioka.

Oh iya, nasi ulam ini sempat muncul di novel Si Doel Anak Betawi (1932) yang menceritakan Doel kecil membantu Emak berjualan nasi ulam di Jagamonyet yang sekarang dikenal sebagai kawasan Harmoni-Petojo.

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.