Find Us On Social Media :

Fitohormon: Pengertian, Jenis dan Ciri-cirinya

Fitohormon merupakan substansi organik yang disintesis pada organ-organ tertentu dan dapat ditranslokasikan

GridKids.id - Kids, setiap makhluk hidup pasti mengalami proses pertumbuhan.

Tak terkecuali tumbuhan, yang juga melewati fase pertumbuhan dan perkembangan. 

Namun ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya, yakni salah satunya fitohormon.

Apa itu fitohormon?

Fitohormon atau hormon tanaman adalah senyawa organik bukan nutrisi yang aktif dalam jumlah kecil (< 1mM) yang disintesis pada bagian tertentu.

Pada umumnya ditranslokasikan kebagian lain tanaman di mana senyawa tersebut, menghasilkan suatu tanggapan secara biokimia, fisiologis dan morfologis. 

Fitohormon juga merupakan sekumpulan senyawa organic bukan hara (nutrient).

Fitohormon bisa terbentuk secara alami atau lewat perantara manusia, yang dalam kadar sangat kecil mampu mendorong menghambat atau mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis) tumbuhan.

Ada beberapa fitohormon yang terdapat dalam tumbuhan, yaitu sebagai berikut:

1. Auksin

Pertama kali auksin ditemukan oleh ilmuwan Belanda bernama Fritz Went pada koleoptil gandum avena sativa.

Baca Juga: Bagaimana Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan? Simak Penjelasannya

Fritz membuktikan bahwa auksin memengaruhi pertumbuhan ujung batang menyebabkan gerak fototropisme.

Dalam hal ini auksin diproduksi pada bagian ujung batang (pucuk), ujung akar serta daun muda yang selanjutnya akan diangkut ke bagian bawah.

Hormon ini mengandung senyawa kimia Indol Asetic Acid (IAA). Adapun fungsi dari hormon auksin yaitu :

2. Giberelin

Hormone giberelin ditemukan oleh peneliti Jepang E. Kurosawa pada tanaman padi yang terinfeksi jamur Giberella fujikuroi.

Tumbuhan yang terinfeksi menunjukan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman padi normal.

Hormon giberelin sendiri ditemukan pada ujung daun, ujung akar, kuncup serta biji. Adapun fungsi dari hormon ini yaitu :

3. Sitokinin

Seorang ilmuwan bernama J. Van Overbeek menemukan suatu zat yang mendorong pertumbuhan endosperm buah kelapa.

Baca Juga: Perbedaan Metagenesis Tumbuhan Lumut dan Paku, Materi Biologi Kelas 11

Zat tersebut dinamakan sitokinin. Hormon sitokinin dibedakan menjadi 2 jenis yaitu zeatin dan kinetin.

Di mana, zeatin merupakan sitokinin alami yang biasanya terdapat pada tumbuhan jagung, sedangkan kinetin merupakan sitokinin yang dibuat untuk kepentingan tertentu.

Adapun fungsi dari hormone sitokinin yaitu :

4. Asam Absisat

Asam absisat memiliki peran utama dalam menghambat pertumbuhan tanaman. Asam sangat bermanfaat bagi tumbuhan ketika keadaan lingkungan tak menguntungkan, misalnya terjadi kekeringan.

Pada saat seperti itu asam absisat akan memicu dormansi dan pengguguran daun (absisi) untuk mengurangi penguapan air.

5. Etilen

Etilen merupakan salah satu jenis gas yang dihasilkan oleh buah yang sudah matang.

Adapun perubahan-perubahan pada buah yang matang, mulai dari warna kulit hingga aroma buah merupakan hasil dari gas etilen yang keluar dari buah tersebut.

Etilen juga berperan dalam pematangan buah.

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.