Fritz membuktikan bahwa auksin memengaruhi pertumbuhan ujung batang menyebabkan gerak fototropisme.
Dalam hal ini auksin diproduksi pada bagian ujung batang (pucuk), ujung akar serta daun muda yang selanjutnya akan diangkut ke bagian bawah.
Hormon ini mengandung senyawa kimia Indol Asetic Acid (IAA). Adapun fungsi dari hormon auksin yaitu :
- Mendorong pertumbuhan apical (ujung batang), dan menghambat pertumbuhan cabang lateral
- Berperan dalam gerak fototropisme
- Mendorong pertumbuhan akar samping (lateral) dan akar serabut
- Mendorong pertumbuhan buah
2. Giberelin
Hormone giberelin ditemukan oleh peneliti Jepang E. Kurosawa pada tanaman padi yang terinfeksi jamur Giberella fujikuroi.
Tumbuhan yang terinfeksi menunjukan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman padi normal.
Hormon giberelin sendiri ditemukan pada ujung daun, ujung akar, kuncup serta biji. Adapun fungsi dari hormon ini yaitu :
- Mempercepat perkecambahan biji
- Mendorong pembentukan buah tanpa biji
- Mendorong pertumbuhan akar, batang, dan daun
- Mendorong pembentukan bunga pada tanaman tertentu
- Mendorong pematangan serbuk sari
3. Sitokinin
Seorang ilmuwan bernama J. Van Overbeek menemukan suatu zat yang mendorong pertumbuhan endosperm buah kelapa.
Baca Juga: Perbedaan Metagenesis Tumbuhan Lumut dan Paku, Materi Biologi Kelas 11
Zat tersebut dinamakan sitokinin. Hormon sitokinin dibedakan menjadi 2 jenis yaitu zeatin dan kinetin.
Di mana, zeatin merupakan sitokinin alami yang biasanya terdapat pada tumbuhan jagung, sedangkan kinetin merupakan sitokinin yang dibuat untuk kepentingan tertentu.