GridKids.id - Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang dialami semua makhluk hidup. Tak terkecuali tumbuhan yang juga mengalami proses pertumbuhan.
Pertumbuhan merupakan peristiwa bertambahnya ukuran sel makhluk hidup baik massa, tinggi, atau volumenya.
Peristiwa ini bersifat irreversible artinya enggak dapat kembali seperti keadaan awal karena adanya pertambahan jumlah dan ukuran sel di dalam prosesnya.
Akibatnya ukuran tubuh tanaman akan semakin besar seiring berjalannya waktu.
Sementara itu, perkembangan merupakan sebuah proses menuju kedewasaan sehingga memiliki kemampuan untuk menghasilkan keturunan.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan akan terjadi sepanjang hidup tumbuhan tersebut.
Di mana, pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan diawali dengan adanya perkecambahan.
Bunga memiliki organ reproduksi jantan serta betina, yaitu benang sari dan putik.
Pada dasar putik, ada ovarium yang berisi satu atau lebih bakal biji.
Baca Juga: Mengenal Gymnospermae, Tumbuhan Berbiji yang Tak Tertutup
Sementara benang sari pada bunga terletak mengelilingi putik dan terdiri dari kepala sari.
Pada benang sari, ada serbuk sari. Serbuk yang telah matang akan dikeluarkan dari kepala sari, dan dibawa ke permukaan putik oleh serangga, angin, atau vektor lainnya.
Setelah serbuk sari mendarat di permukaan putik, terjadilah peristiwa yang disebut penyerbukan.
Perkembangan dan pematangan biji
Setelah penyerbukan, ara ahli fisiologi melihat terbentuknya zigot yang terus berkembang menjadi embrio yang dibantu oleh jaringan endosperma.
Endosperma ini terdiri dari sejumlah sel yang diisi pati, protein, dan sejumlah kecil lipid, serta mengandung karbohidrat, mineral, dan hormon yang mendukung pertumbuhan biji.
Proses pematangan biji ditandai dengan berhentinya pertumbuhan embrio, sehingga embrio mengering dan kehilangan banyak air hingga hanya sekitar 5 persen dari total.
Pada sekeliling biji yang kering, ada lapisan keras dari jaringan induk.
Berfungsi sebagai penghalang penyerapan air dan oksigen oleh biji.
Perkecambahan biji
Reaksi metabolisme berlangsung sangat lambat dan hampir tidak terdeteksi saat biji kehilangan banyak air.
Baca Juga: Mengenal Gymnospermae, Tumbuhan Berbiji yang Tak Tertutup
Fase ini dikenal dengan dormansi, atau kondisi ketika biji sedang beristirahat.
Embrio biji seperti berada dalam keadaan mati suri. Proses perkecambahan atau dimulainya kembali pertumbuhan embrio dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni kecukupan air, oksigen, dan suhu.
Kisaran suhu optimum untuk perkecambahan biji adalah 25º hingga 45º Celcius.
Perkecambahan diawali dengan masuknya air yang mengisi jaringan biji melalui proses imbibisi.
Proses ini melibatkan daya tarik kimia dan elektrostatik air ke dinding sel, protein, dan bahan hidrofilik lainnya.
Tekanan imbibisi pada biji yang berkecambah akan membuat kulitnya pecah, sehingga embrio muncul ke permukaan.
Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang terjadi karena aktivitas sel-sel meristem primer yang banyak terdapat pada ujung akar dan ujung batang (tunas).
Meristem merupakan sel yang belum terdifirensiasi dan aktif melakukan pembelahan secara mitosis.
Aktivitas meristem ini menyebabkan akar dan batang bertambah panjang
Pertumbuhan Sekunder
Baca Juga: Apa Kewajiban Manusia terhadap Tumbuhan? Simak Selengkapnya
Pertumbuhan sekunder memungkinkan terjadinya pembesaran diameter batang dan akar.
Pertumbuhan sekunder terjadi pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae.
Pertumbuhan sekunder terjadi karena aktivitas meristem lateral yaitu kambium vaskuler dan kambium gabus (felogen).
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kemendikbud.go.id,Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar