GridKids.id - Kids, pernahkah terbersit dalam benakmu ketika melihat orang Eropa yang memiliki tinggi badan semampai?
Orang-orang Eropa dikenal punya tinggi badan yang unggul jika dibandingkan dengan orang-orang dari Asia.
Banyak orang mengaitkan tinggi badan orang Eropa itu dengan salah satu dari beberapa ciri dari ras kaukasoid (kulit putih).
Ras kaukasoid adalah ras yang sebagian besarnya tinggal atau menetap di Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, Pakistan, dan India Utara.
Ternyata fakta tentang tinggi badan orang Eropa ini enggak selalu berkaitan dengan ras, lo, Kids.
Hal ini diketahui dari fakta baju-baju orang Eropa abad-19 yang dipamerkan di museum-museum bersejarah.
Banyak baju yang ditampilkan di almari display menunjukkan ukuran yang cukup kecil.
Ukuran pakaian itu diperkirakan seukuran dengan rata-rata ukuran tubuh orang Indonesia saat ini.
Dilansir dari laman keepo.me, sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh seorang Profesor Ekonomi dari Universitas Essex, Timothy J. Hatton, mengungkap bahwa tinggi rata-rata orang Eropa sudah naik sekitar 11 cm dalam rentang seabad (100 tahun) terakhir.
Penelitian Profesor Hatton melibatkan 15 negara di Eropa dan menemukan bahwa tinggi badan laki-laki di eropa pada 1870 sekitar 167 cm, sedangkan pada 1980 rata-rata tinggi bertambah jadi 178 cm.
Dari penelitian itu juga diketahui bahwa laki-laki Belanda jadi yang paling jangkung dengan rata-rata tinggi 183 cm.
Baca Juga: Ras Kaukasoid: Ciri-Ciri, Subras, serta Daerah Penyebarannya
Sedangkan, laki-laki Portugis jadi yang kelompok laki-laki Eropa yang paling pendek dengan tinggi rata-rata 173 cm.
Lalu, kenapa hanya laki-laki saja yang dilibatkan dalam penelitian tentang tinggi badan ini?
Ternyata hal ini didasarkan oleh sumber sejarah yang tersedia, nih, Kids.
Kala itu lebih mudah melihat data tinggi badan laki-laki sebagai topik penelitian karena pada masa lalu tinggi badan akan dicatat sebagai bagian dari pendaftaran militer.
Tinggi Badan Kaitannya dengan Taraf Ekonomi dan Kesehatan
Tinggi badan enggak melulu berkaitan dengan ras seseorang, Kids.
Hal ini juga didukung juga oleh faktor seperti ekonomi hingga kesehatan, lo.
Ras yang mayoritasnya tinggi bisa juga ditemukan satu orang dengan tinggi badan yang perbedaannya sangat mencolok.
Kondisi ini bisa jadi disebabkan adanya perbedaan taraf kehidupan dan kesehatannya.
Profesor Hatton mengungkap bahwa ukuran tubuh jadi indikator kunci perbaikan kesehatan di masyarakat.
Selain itu, peningkatan pengetahuan tentang kesehatan dan kebersihan didukung sistem kesehatan yang memadai juga memengaruhi taraf kesehatan.
Baca Juga: 5 Posisi Tidur yang Memengaruhi Perkembangan Tinggi Badan, Salah Satunya Tidur Miring
Meningkatnya taraf kesehatan mendorong turunnya angka kematian bayi menjadi faktor pendorong meningkatnya jumlah tinggi badan masyarakat.
Data menunjukkan bahwa pada rentang 1871-1875 di Eropa angka kematian bayi turun dari 178/1000 menjadi 120/1000 di 1911-1915.
Angka kematian bayi terus menurun seiring peningkatan taraf ekonomi dan kesehatan.
Hal ini bisa dilihat dari data yang menunjukkan bahwa pada 1951-1955 angka kematian bayi turun lagi jadi 41/1000 dan pada 1976-1980 angka kematiannya menjadi 14/1000.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.