GridKids.id - Kehidupan di luar Bumi selalu jadi topik menarik untuk dicari tahu jawaban misterinya.
Kehidupan di ruang angkasa yang hanya diketahui dari penelitian dan laporan para astronot yang menempuh jarak sangat jauh dari planet Bumi untuk menjalankan berbagai misi penelusuran antariksa.
Ruang angkasa yang jauh berbeda dari kehidupan yang berlangsung di Bumi menjadi topik menarik untuk dibicarakan dari waktu ke waktu.
Seperti kali ini, kamu akan diajak mencari tahu tentang fakta tentang keberadaan atau kondisi suara di ruang angkasa yang hampa udara.
Pada 2015 silam, astronot Luca Parmitano dari European Space Agency (ESA) mengungkapkan pengalamannya ketika menjalankan misi dan menyinggung tentang adanya suara di ruang angkasa.
Banyak orang menyangka bahwa antariksa identik dengan ruang senyap tanpa bunyi-bunyi apa pun.
Meski dalam beberapa situasi benar adanya, para astronot yang menjalankan misi ruang angkasa selama beberapa waktu nyatanya mengalami beberapa pengalaman unik terkait suara, nih, Kids.
Bunyi bising tetap terdengar karena selama berada di ruang angkasa, para astronot wajib mengenakan seragam astronot.
Pasalnya dari seragam astronaut inilah berasal suara bising yang berasal dari pemompa udara untuk bernapas astronaut yang mengenakannya.
Alat pemompa ini lalu menciptakan atmosfer dalam antariksa dan meninggalkan suara dari sistem intercom.
Lalu, seperti apakah suara yang tertangkap di ruang angkasa yang hampa udara?
Baca Juga: Apakah Oksigen untuk Para Astronaut di Ruang Angkasa Dibawa dari Bumi?
Seperti Apakah Suara di Ruang Angkasa yang Hampa Udara?
Ruang angkasa yang hampa udara membuat banyak orang meyakini enggak ada suara apa pun yang terdengar di antara hamparan ruang yang entah di mana ujungnya ini.
Tapi, ternyata suara ruang angkasa bisa terbentuk ketika ada interaksi gas dan plasma di lubang hitam saling berinteraksi, lo, Kids.
Ketika keduanya berinteraksi bisa memunculkan suara mirip background music atau latar musik film bergenre horor.
Pada 2022, data rekaman gelombang suara galaksi yang berjarak sekitar 250 juta tahun cahaya dari Bumi dimuat di akun resmi NASA.
Pada postingan itu NASA menegaskan bahwa suara bisa terdengar di ruang hampa, seperti yang terjadi di galaksi Perseus.
Sebenarnya pada 2003, ada astronom yang berhasil mengidentifikasikan gelombang akustik dari aktivitas lubang hitam.
Namun, pada waktu itu NASA belum bisa menerjemahkan bunyi-bunyian itu menjadi suara yang bisa didengar oleh telinga manusia.
NASA mengungkapkan bahwa kemajuan teknologi kini memungkinkan mereka untuk bisa meluaskan data-data gelombangnya menjadi suara yang umum dikategorikan mendekati jenis bunyi bariton.
Tim NASA melakukan pembesaran frekuensi hingga satu kuadriliun kali atau setara satu juta miliar yang jika digambarkan bisa menimbulkan perasaan horor bagi siapa pun yang mendengarnya.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.