Find Us On Social Media :

Seberapa Besar Efek Mimpi Buruk bagi Kondisi Psikologis Anak-Anak?

Mimpi buruk yang sering dialami seseorang bisa menjadi salah satu faktor gangguan psikologis. Kenapa begitu?

GridKids.id - Tiap orang pasti pernah mengalami mimpi buruk yang ketika berhasil terbangun rasanya masih menakutkan saja.

Kadang mimpi buruk terasa seperti teror yang menghantui dan membuat tidur kita jadi enggak nyenyak.

Ketika tidur di malam hari, biasanya mimpi buruk bisa kita alami dan membuat tidur kita jadi enggak nyenyak atau muncul gejala kelelahan ketika terbangun.

Inilah yang membuat mimpi buruk jadi membawa pengaruh yang buruk bagi kondisi psikologis seseorang.

Tahukah kamu bahwa mimpi buruk lebih sering dialami oleh anak-anak yang berusia antara 3-6 tahun ketimbang orang dewasa?

Mimpi buruk yang dialami oleh anak-anak ini biasanya terjadi pada fase REM (Rapid Eye Movement).

Ketika mimpi buruk terjadi anak-anak jadi terjaga dari tidurnya dan mengingat pengalaman mimpi apa yang dialaminya.

Jika mimpi buruk terjadi sekedar bunga tidur yang mudah dilupakan, mungkin enggak perlu dikhawatirkan.

Namun, berbeda jika mimpi buruk muncul karena trauma atau pengalaman masa lalu yang menimbulkan efek psikologis bagi anak-anak.

Meski enggak mengganggu, jika mimpi buruk terjadi dalam frekuensi yang cukup sering, maka akan ada potensi gangguan psikologi bagi orang yang mengalaminya.

Dilansir dari laman halodoc.com, berikut adalah beberapa dampak psikologis mimpi buruk bagi anak-anak, di antaranya:

Baca Juga: 10 Cara Mencegah Mimpi Buruk Terjadi, Salah Satunya Buat Catatan Mimpi

Dampak Mimpi Buruk bagi Psikologis Anak

1. Stres

Enggak semua mimpi buruk terlalu menyeramkan bagi anak-anak, namun mimpi buruk bisa membuat anak-anak terbangun dengan perasaan cukup tertekan.

Jika hal ini terus berulang, maka bisa memicu anak-anak untuk menolak tidur dan mengalami insomnia karenanya.

2. Gangguan Bipolar dan Skizofrenia

Mimpi buruk bisa juga dipicu oleh gangguan kesehatan mental, seperti bipolar dan skizofrenia.

Rata-rata manusia hanya mengalami mimpi buruk sekali seminggu.

Tapi, jika hal ini terjadi terlalu intens maka akan memengaruhi kondisi otak dan memicu gangguan mental bagi yang mengalaminya.

3. Gangguan Kecemasan

Mimpi buruk bisa memicu munculnya gangguan kecemasan atau anxiety disorder bagi orang-orang yang mengalaminya.

Rasa takut berlebihan akan muncul ketika terjaga atau menjelang waktu tidur di malam hari.

Baca Juga: Apa yang Membuat Kecemasan Berlebihan Memicu Gejala Sesak Napas?

Hal ini juga bisa membuat anak-anak jadi takut tidur dalam kondisi lampu kamar dipadamkan.

Ketika mimpi buruk terus terjadi dan mengganggu rutinitas dan aktivitasmu sehari-hari, kamu disarankan untuk menghubungi dokter untuk memeroleh bantuan profesional, ya, Kids.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.