GridKids.id - Tiap orang pasti pernah mengalami mimpi buruk yang ketika berhasil terbangun rasanya masih menakutkan saja.
Kadang mimpi buruk terasa seperti teror yang menghantui dan membuat tidur kita jadi enggak nyenyak.
Ketika tidur di malam hari, biasanya mimpi buruk bisa kita alami dan membuat tidur kita jadi enggak nyenyak atau muncul gejala kelelahan ketika terbangun.
Inilah yang membuat mimpi buruk jadi membawa pengaruh yang buruk bagi kondisi psikologis seseorang.
Tahukah kamu bahwa mimpi buruk lebih sering dialami oleh anak-anak yang berusia antara 3-6 tahun ketimbang orang dewasa?
Mimpi buruk yang dialami oleh anak-anak ini biasanya terjadi pada fase REM (Rapid Eye Movement).
Ketika mimpi buruk terjadi anak-anak jadi terjaga dari tidurnya dan mengingat pengalaman mimpi apa yang dialaminya.
Jika mimpi buruk terjadi sekedar bunga tidur yang mudah dilupakan, mungkin enggak perlu dikhawatirkan.
Namun, berbeda jika mimpi buruk muncul karena trauma atau pengalaman masa lalu yang menimbulkan efek psikologis bagi anak-anak.
Meski enggak mengganggu, jika mimpi buruk terjadi dalam frekuensi yang cukup sering, maka akan ada potensi gangguan psikologi bagi orang yang mengalaminya.
Dilansir dari laman halodoc.com, berikut adalah beberapa dampak psikologis mimpi buruk bagi anak-anak, di antaranya:
Baca Juga: 10 Cara Mencegah Mimpi Buruk Terjadi, Salah Satunya Buat Catatan Mimpi