GridKids.id - Artikel Belajar dari Rumah (BDR) sebelumnya kamu sudah belajar tentang beberapa persebaran bencana alam di Indonesia.
Dalam buku materi Geografi Kelas 11 Kurikulum Merdeka Terbitan Kemdikbud, hlm. 189-191 tertulis tentang persebaran bencana alam seperti tsunami, banjir, hingga kekeringan.
Kali ini GridKids akan mengajakmu membahasnya satu persatu di mana letak persebaran beberapa bencana yang sering terjadi di Indonesia.
Yuk, simak sama-sama seperti apa uraian penjelasan lengkapnya di bawah ini, Kids.
Persebaran Bencana Alam di Indonesia
1. Tsunami
Meski tinggal di daerah pesisir bisa senantiasa melihat berbagai panorama alam yang indah, ada risiko bencana alam yang terus mengintai lo, Kids.
Masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir rentan menghadapi risiko tsunami yang mematikan.
Ada beberapa tanda-tanda yang perlu disoroti ketika tinggal di wilayah pesisir, di antaranya: suara gemuruh ombak yang terdengar enggak biasa, air laut yang mendadak surut, hingga tanah yang turut bergetar.
Hal ini disebut menjadi tanda-tanda akan terjadi tsunami di laut atau pantai sekitarnya.
Beberapa wilayah Indonesia yang punya tingkat kerawanan bencana tsunami di antaranya Sumatra bagian selatan, kepulauan Maluku, dan Papua bagian utara.
Baca Juga: 7 Bencana Tsunami Terbesar Sepanjang Sejarah Peradaban Manusia #AkuBacaAkuTahu
Sedangkan risiko tsunami rendah ada di pulau Jawa, pulau Kalimantan, dan pegunungan Sumatra.
Bencana tsunami bisa mengakibatkan ratusan korban jiwa, hingga banyak sekali fasilitas umum di sepanjang pantai yang ikut hancur.
2. Banjir
Banjir terjadi ketika curah hujan tinggi dan tanah kehilangan kemampuan untuk menyerap air hujan,
Ketika hujan turun dengan sangat deras dalam durasi yang cukup lama, biasanya beberapa daerah langganan banjir akan meningkatkan kewaspadaan.
Beberapa kawasan kota yang rawan banjir misalnya Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Bogor, hingga Kabupaten Kapuas Hulu.
Banjir bisa menyebabkan banyak kerusakan tempat tinggal, korban jiwa, hingga lahan pertanian yang mengancam persediaan bahan pangan selama beberapa waktu.
Mayoritas wilayah Indonesia punya potensi bencana banjir ketika curah hujan sedang tinggi-tingginya.
Namun, enggak hanya faktor fisik ini yang jadi pemicu banjir, beberapa faktor dari aktivitas dan kesadaran manusia terhadap lingkungan juga jadi penyebab terjadinya banjir.
Pembangunan di kawasan ruang terbuka hijau untuk pemukiman dan perkantoran menyebabkan berkurangnya daerah resapan hujan.
Selain itu drainase yang buruk hingga pemanfaatan waduk yang kurang maksimal juga bisa menjadi penyebab banjir terus terjadi di sebuah wilayah.
Baca Juga: Pengertian Bencana Alam Banjir dan Faktor-Faktor Penyebabnya
3. Kekeringan
Ada beberapa wilayah di Pulau Jawa yang akan mengalami kekeringan di musim kemarau, di antaranya: Kebumen, Wonogiri, Mojokerto, Trenggalek, Ponorogo, Bekasi, Cianjur hingga Ciamis.
Di bulan-bulan tertentu, sawah-sawah menjadi kering dan sulit ditanami, selain itu air bersih jadi langka sehingga masyarakat mengalami kendala dalam menjalani rutinitasnya.
Kekeringan bisa terjadi karena adanya beberapa faktor seperti curah hujan, iklim yang kering, lahan yang bisa meloloskan air, hingga fenomena el nino.
Pada beberapa daerah, kekeringan adalah dampak dari perubahan iklim yang dibarengi dengan menurunnya kualitas lingkungan, salah satunya akibat perilaku manusia.
Risiko bencana kekeringan yang tinggi bisa ditemukan di Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, dan Pulau Papua.
Wilayah yang terancam kekeringan ini ada di daerah gardu luar, daerah irigasi golongan, daerah pertanian tadah hujan, hingga titik endemik kekeringan.
Pertanyaan: |
Apa sajakah faktor yang memicu terjadinya bencana banjir di berbagai daerah di Indonesia? |
Petunjuk, cek lagi page 2. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.