Find Us On Social Media :

Aurora: Pengertian, Jenis, Partikel Pembentuk, Hingga Proses Terjadinya

Aurora adalah fenomena alam unik yang hanya terjadi di daerah kutub, salah satunya aurora borealis di kutub utara.

GridKids.id - Kids, pernahkah kamu melihat pemandangan aurora yang magis?

Aurora adalah sebuah peristiwa alam yang terjadi di atmosfer Bumi tepatnya di ketinggian tertentu antara 97 hingga 1.000 kilometer dari permukaan Bumi.

Uniknya kejadian atau fenomena alam yang unik ini hanya terjadi di dua tempat yang ada di muka Bumi, yaitu di kutub utara dan kutub selatan.

Di dua tempat itu, fenomena aurora dikenal dengan dua sebutan berbeda, lo, Kids.

Di kutub utara disebut dengan aurora borealis, sedangkan di kutub selatan dikenal dengan aurora australis.

Aurora borealis adalah cahaya utara, sedangkan aurora australis adalah cahaya selatan.

Aristoteles, seorang filsuf Yunani terkenal pernah menyebut aurora sebagai chasmata yang berarti letusan yang terjadi di langit.

Aurora merupakan pancaran cahaya yang menyala di lapisan ionosfer Bumi yang terjadi karena adanya interaksi medan magnetik Bumi dengan partikel bermuatan yang berasal dari Matahari.

Aurora bisa terjadi ketika ada tiga faktor penting yang dipenuhi, di antaranya bintik matahari, proton dan elektron, hingga kutub medan magnet.

Aurora bisa terbentuk karena ada molekul-molekul yang saling bertabrakan, khususnya elektron dan proton yang berasal dari matahari.

Lalu, seperti apa proses terjadinya aurora yang indahnya sangat magis seperti pemandangan di negeri dongeng?

Baca Juga: Proses Terjadinya Aurora, Tabrakan Molekul di Atmosfer Planet #AkuBacaAkuTahu

Proses Terjadinya Aurora

Dilansir dari laman rimbakita.com, tubrukan partikel pembentuk aurora yang berasal dari Matahari terlempar dengan kecepatan sangat tinggi yaitu 500 mil/detik.

Partikel-partikel itu lalu terhisap oleh medan magnet Bumi yang ada di sekitar kawasan kutub utara dan kutub selatan.

Benturan partikel-partikel inilah yang membuat munculnya berbagai warna indah, seperti warna hijau hingga biru yang terlihat magis.

Aurora yang berwarna hijau merupakan hasil benturan dari elektron dan molekul nitrogen.

Sedangkan, aurora berwarna merah berasal dari benturan-benturan partikel elektron dengan oksigen.

Aurora bisa terjadi karena ada pengaruh angin matahari yang menggerakkan sebagian besar muatan listrik di atmosfer Bumi.

Energi inilah yang mempercepat perpindahan partikel ke atmosfer bagian atas yang menyebabkan tabrakan berbagai partikel gas di sana.

Penelitian luar angkasa yang dilakukan oleh NASA menggunakan roket dalam sebuah misi pada Maret 2019.

Misi NASA itu dikenal dengan Ground-to-Rocket Electrodynamics- Electron Correlative Experiment (GREECE).

Meski indah dan magis, ternyata masyarakat setempat juga meyakini berbagai cerita mitos dibalik aurora, lo, Kids.

Baca Juga: Indah Bak Negeri Dongeng, Ini 5 Negara Terbaik Melihat Aurora, Tertarik Berkunjung?

Bangsa Inuit yang mendiami wilayah dingin di Kanada Utara dan Alaska percaya bahwa aurora adalah perwujudan roh-roh yang bermain di langit.

Inilah kenapa mereka akan melarang anak-anak untuk bermain di luar rumah ketika aurora terjadi.

Aurora yang indah sebaiknya disaksikan lewat kamera bukannya disaksikan secara langsung.

Ketidakstabilan cahaya yang kadang bisa berubah dari redup ke terang atau sebaliknya bisa jadi salah satu situasi yang enggak aman bagi kesehatan matamu.

Aurora adalah fenomena unik yang hanya bisa disaksikan di beberapa kota, seperti Tromso (Norwegia), Fairbanks (Alaska), dan Kanherlussuaq (Greenland).

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.