Find Us On Social Media :

Filosofi Ketupat dan Opor Ayam yang Disajikan di Hari Raya Idulfitri

Ketupat dan opor menjadi hidangan istimewa yang melekat dengan Hari Raya Idul Fitri. Ketupat dan opor memilki makna yaitu memaafkan dan mengakui kesalahan

Keempat sudut tersebut luberan bermakna telah berakhirnya puasa.

Lebaran bermakna berbagi rejeki berlimpah dalam artian zakat fitrah.

Lebaran bermakna peleburan dosa dan laburan bermakna memutihkan kembali hati.

Asal Usul Opor

Opor merupakan bentuk asimilasi budaya orang-orang Nusantara.

Konon, opor diadopsi dari Kerajaan Mughal di India. 

Sajian ini bernama "qorma" yang diambil dari bahasa Urdu, yaitu teknik memasak daging dengan menggunakan yoghurt dan atau susu.

Sementara di Indonesia, sajian qorma diasimilasi menjadi menggunakan santan.

Sajian ini juga mulai masuk Nusantara melalui pesisir.

Baca Juga: Awet untuk Berhari-hari, Ini Cara Menyimpan Opor Ayam agar Tak Mudah Basi

Filosofi Ketupat dan Opor saat Lebaran

Dikutip dari Chanel Youtube Majalah Bobo, ketupat dan opor ayam yang disajikan memiliki makna simbolis mengakui kesalahan dengan tulus dan diikuti meminta maaf.