Find Us On Social Media :

Filosofi Ketupat dan Opor Ayam yang Disajikan di Hari Raya Idulfitri

Ketupat dan opor menjadi hidangan istimewa yang melekat dengan Hari Raya Idul Fitri. Ketupat dan opor memilki makna yaitu memaafkan dan mengakui kesalahan

GridKids.id - Hampir setiap keluarga menyediakan ketupat dan opor ayam

Ketupat ialah makanan berbahan dasar beras, dimasukkan dalam anyaman dari daun kelapa muda atau janur berbentuk kotak. Lalu direbus hingga matang.

Sedangkan opor adalah makanan berkuah kuning ini biasa disajikan dengan varian makanan lain selain ayam, seperti telur rebus, kentang, ketupat, dan nasi hangat.

Asal Usul KetupatKetupat dimulai sejak abad ke 15 hingga 16 masehi yaitu saat Sunan Kalijaga yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. 

Sunan Kalijaga mengenalkan Islam dengan memperkenalkan Bakda Lebaran dan Bakda Kupat.

Bakda Kupat merupakan budaya ketika hari itu, masyarakat yang menganyam dan mempersiapkan hidangan ketupat kemudian diantarkan kepada kerabat sebagai simbol kebersamaan.

Sunan Kalijaga mengenalkan ketupat berasal dari zaman Hindu-Buddha di Nusantara.

Pada zaman pra-Islam, bahan makanan beras dan nyiur/bungkus anyaman dijadikan sebagai makanan masyarakat pada waktu itu.

Kenapa namanya ketupat?

Ketupat di Jawa dan Sunda bisa memiliki arti ngaku lepat, yaitu mengakui kesalahan yang sudah dilakukan.

Baca Juga: 6 Makanan Khas Lebaran dari Berbagai Daerah di Indonesia, Salah Satunya Ayam Woku

Makna mengakui kesalahan satu arah dengan Idulfitri berarti bulan untuk saling memaafkan kesalahan yang telah dilakukan.

Selain itu, ketupat disebut juga laku papat atau empat dari setiap sudut ketupat yaitu luberan, leburan, lebaran, dan laburan.