GridKids.id - Seledri adalah salah satu jenis sayuran yang sering kamu temui dalam makananmu setiap hari.
Seledri yang punya nama ilmiah Apium graveolens ini merupakan tanaman yang dihasilkan dari biji dan jadi tanaman yang umum ditemukan di dataran tinggi.
Seledri yang tumbuh dengan baik ini menghasilkan tangkai daun yang menebal dan warna daunnya yang hijau muda.
Jika seledri ditanam di dataran rendah, ukuran batangnya akan lebih kecil sehingga seluruh bagiannya bisa digunakan sebagai penyedap masakan.
Menurut buku Fakta Ilmiah Buah dan Sayur karya dr. Setiawan Dalimartha dan dr. Felix Adrian, seledri berasal dari tanaman seledri liar yang tumbuh di kawasan Mediteranian, di sana bagian bijinya digunakan sebagai obat.
Biji seledri mengandung minyak esensial dengan komposisi utama limonene, betaselinene, senyawa phtalide, sedanoid, dan neocnidilid.
Tangkai daun seledri berdaging dan juga berair, punya rasa yang renyah dan bisa disantap sebagai lalapan.
Seledri diketahui bisa menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi, mengatasi vertigo, masuk angin, pegal linu, hingga asam urat.
Lalu, apa sajakah fakta ilmiah tentang seledri yang perlu kamu ketahui?
Fakta Ilmiah Seledri
1. Akar seledri mentah adalah sumber vitamin C, kalium, dan fosfor.
Baca Juga: Bantu Jaga Pencernaan dan Jantung, Cukup Konsumsi Daun Hijau Kaya Kandungan Air Ini