Holiday blues umumnya dipicu oleh tekanan untuk menjadi lebih ceria dan bahagia selama liburan.
Padahal hal tersebut sulit atau bahkan tidak mungkin untuk dilakukan.
Holiday blues sering kali terjadi pada mereka yang telah kehilangan anggota keluarga atau orang tercinta.
Saat liburan, mereka engga lagi bisa melaksanakan tradisi yang biasanya dilakukan bersama orang yang dikasihi tersebut.
Selain itu, holiday blues juga bisa dirasakan oleh orang-orang yang enggak mudik atau liburan karena beragam faktor, seperti:
- Takut akan pertanyaan keluarga
- Memiliki masalah keuangan
- Menghadapi kondisi pandemi
- Tak mendapatkan jatah libur dari kantor
Ciri-Ciri Holiday Blues
Ciri paling umum dari holiday blues adalah munculnya perasaan sedih yang terus-menerus dan berulang selama masa liburan tiba.
Selain itu, holiday blues juga bisa disertai gejala lain, seperti:
- Kehilangan minat terhadap hal-hal yang biasanya menyenangkan
- Depresi
- Kehilangan nafsu makan
- Berat badan turun
- Merasa lebih lelah
- Pola tidur berubah
- Mudah tersinggung
- Merasa khawatir dan cemas
Bagaimana cara mengatasi holiday blues?
Baca Juga: Agar Libur Lebaran Lebih Menyenangkan Bersama Keluarga, Ikuti 5 Tips Ini
Jalan terbaik untuk mengatasi holiday blues adalah berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental, seperti psikiater atau psikolog.
Namun, kamu bisa mengurangi gejala yang ada dengan melakukan hal berikut: