GridKids.id - Hiperkalemia adalah kondisi ketika kadar kalium seseorang dalam darah terlalu tinggi.
Kalium merupakan mineral yang berperan penting bagi tubuh, terutama dalam menjaga fungsi otot, saraf, dan jantung.
Normalnya, tubuh menjaga kadar kalium dengan membuang kelebihan kalium melalui urine.
Kadar kalium normal dalam darah adalah 3,5ꟷ5,0 mEq/L.
Seseorang baru dikatakan menderita hiperkalemia apabila kadar kalium dalam darahnya lebih dari 5,0 mEq/L.
Biasanya ketika tubuh kelebihan kalium, bisa jadi kamu mengalami otot melemah.Apa saja tanda-tanda tubuh kelebihan kalium?
Mengutip Cleveland Clinic, berikut tanda-tanda tubuh kelebihan kalium (hiperkalemia) yang perlu kamu waspadai:
- Sakit perut (perut) dan diare
- Nyeri dada Palpitasi jantung atau aritmia (detak jantung enggak teratur, cepat, atau berdebar-debar)
- Otot melemah atau mati rasa pada tungkai kaki
- Mual dan muntah
Untuk diketahui bahwa banyak orang dengan hiperkalemia ringan enggak memiliki gejala atau gejalanya sangat umum sehingga mudah diabaikan.
Penyebab dan Faktor Risiko Hiperkalemia atau Kelebihan Kalium
Baca Juga: Benarkah Konsumsi Belimbing Buruk bagi Kesehatan Ginjal? #AkuBacaAkuTahu
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan peningkatan kadar kalium dalam darah:
1. Gangguan fungsi ginjal
Segala penyakit atau kondisi yang bisa menyebabkan gangguan pada fungsi ginjal dapat mengakibatkan hiperkalemia.
Pasalnya, salah satu fungsi ginjal adalah membuang kelebihan kalium dari dalam tubuh.
Maka, ketika fungsi ginjal terganggu, kadar kalium dalam tubuh akan meningkat.
2. Penyakit kelenjar adrenal
Kelenjar andrenal adalah kelenjar kecil di atas ginjal yang berfungsi menghasilkan hormon kortisol dan aldosteron.
Hormon aldosteron membantu mengatur jumlah natrium dan cairan di ginjal, serta mengeluarkan kalium melalui urine.
Jika kadar hormon aldosteron berkurang, jumlah kalium dalam darah akan meningkat.
Oleh sebab itu, penyakit kelenjar adrenal yang menyebabkan penurunan kadar hormon aldosteron, seperti penyakit addison, dapat menyebabkan kadar kalium dalam darah meningkat.
Baca Juga: Tak Cuma Pisang dan Susu, Ini Makanan yang Mengandung Kalium Tinggi
3. Pelepasan kalium ke aliran darah
Normalnya, kalium lebih banyak berada di dalam sel-sel tubuh daripada di luar sel-sel tubuh. Oleh karena itu, segala kondisi yang meningkatkan pelepasan kalium ke luar sel-sel tubuh dapat menyebabkan hiperkalemia. Kondisi tersebut antara lain:
- Diabetes tipe 1
- Anemia hemolitik
- Ketoasidosis diabetik
- Rhabdomyolysis
- Komplikasi pengobatan kanker (sindrom tumor lisis)
- Cedera berat
- Luka bakar luas
- Tindakan operasi
- Transfusi darah
Penggunaan obat-obatan
Sejumlah obat-obatan dapat menurunkan kemampuan tubuh dalam mengeluarkan kalium melalui urine.
Akibatnya, kadar kalium dalam darah menjadi meningkat. Obat-obatan tersebut antara lain:
- Diuretik hemat kalium, seperti spironolactone
- Obat antiflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen dan aspirin
- ACE inhibitors, seperti captopril
- Obat penghambat reseptor angiotensin (ARBs), seperti candesartan
- Obat penghambat beta, seperti propanolol
- Heparin
- Suplemen kalium
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.