Find Us On Social Media :

Contoh dan Penyebab Jatuhnya Orde Baru di Bawah Pemerintahan Presiden Soeharto

Keruntuhan Orde Baru didorong oleh gerakan masyarakat untuk mewujudkan reformasi yang diwakilkan oleh para mahasiswa dan aktivis pada 21 Mei 1998.

Bisnis-bisnis yang dibangun dan terlihat memiliki indikasi KKN sudah ditemukan sejak 1971, yaitu ketika pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Beberapa tahun setelahnya yaitu pada 1974-1975 ada juga indikasi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan kasus Pertamina.

Sejak masa itu hampir segala bidang bisnis bisa ditemukan berbagai jenis penyimpangan, baik secara fasilitas atau kewenangan, juga monopoli.

2. Krisis Ekonomi

Reformasi 1998 adalah efek dari krisis moneter yang dialami oleh negara-negara Asia.

Krisis moneter yang bermula di Thailand yang sudah merembet ke beberapa negara Asia termasuk di Indonesia.

Berdasar laporan IMF, World Economic Outlook 1998, krisis digolongkan menjadi beberapa jenis, di antaranya:

Krisis ekonomi di Indonesia mulai terasa sejak Juli 1997, kala itu nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang ditetapkan berdasar kebijakan mengambang terkendali hingga bulan Juli 1997 berkisar Rp 2.430 per/1 US$.

Pada 14 Agustus 1997, Bank Indonesia mengubah sistem nilai tukar dari sistem mengambang terkendali menjadi sistem mengambang bebas.

Pengubahan sistem ini disusul dengan kebijakan-kebijakan lain yang ternyata enggak bisa meredam gejolak krisis itu untuk waktu yang lama.

Baca Juga: Peran BUMN dalam Pembangunan Nasional Era Pemerintahan Orde Baru

Kala itu nilai rupiah melonjak drastis menjadi Rp 16.000 per US$1, hal ini langsung berdampak ke dunia perbankan nasional.