Find Us On Social Media :

Penulisan yang Benar Ramadhan atau Ramadan? Ini Penjelasan KBBI

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata baku untuk merujuk nama bulan puasa itu, yakni Ramadan. Jadi, bukan Ramadhan, Ramadhon, Romadhon, atau istilah lainnya.

GridKids.id - Awal Ramadhan atau 1 Ramadhan 1444 Hijriah jatuh pada 23 Maret 2023, dan berlangsung hingga 21 April 2023.Nah, kali kita menemukan dua versi penulisan dalam bulan puas ini yaitu Ramadan dan Ramadhan. 

Dilansir dari buku Ensiklopedia Al-Qur'an dan Hadis Per Tema (2021) oleh Jumanta, berikut pengertian bulan Ramadan:

"Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia, dan pembeda antara mana yang benar dan salah."

 
Bahasa Indonesia enggak mengenal rangkap konsonan berupa /dh/.
 
Namun, sebenarnya aturan ini tak hanya berlaku untuk bahasa Arab saja, melainkan juga semuanya termasuk yang berasal dari bahasa daerah di Indonesia sekalipun.Walau demikian, sebetulnya penyerapan bahasa asing bisa saja dilakukan dengan mutlak persis apabila huruf-huruf serta pengucapan katanya sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Banyak sekali kosakata dari bahasa Arab yang kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia yang bentuk dan pengucapannya menjadi cukup berbeda.

Pengubahan ejaan dan pengucapan (lisan) dari bahasa awal ke dalam bahasa Indonesia bertujuan untuk meng-Indonesia-kan setiap kata yang diserap. 

Baca Juga: Durasi Puasa di Berbagai Negara di Dunia, Ada yang Hampir Mencapai 20 Jam

Jika setiap kata yang diserap dari bahasa asing enggak akan melewati proses penyesuaian, maka akan terjadi kesimpangsiuran pada ejaan dalam bahasa Indonesia.

Padahal, setiap bahasa harus memiliki tata bahasa yang baku agar penggunaan bahasa memiliki kesetaraan dan keselarasan pemahaman terhadap ejaan yang berlaku di Indonesia. 

Menurut KBBI, Ramadan adalah bulan kesembilan tahun Hijriah (29 atau 30 hari).
 
Pada bulan ini, orang Islam yang sudah akil balig diwajibkan berpuasa.

Kata Ramadan berasal dari akar kata ramida atau ar-ramad yang berarti panas yang menyengat.

Selain itu dapat juga diartikan sebagai kehausan atau kekeringan.

Dari akar kata tersebut kata Ramadan digunakan untuk mengindikasi adanya sensasi panas saat seseorang kehausan.

Pendapat lain mengatakan bahwa kata Ramadan digunakan karena pada bulan itu dosa-dosa dihapuskan oleh perbuatan baik sebagaimana matahari membakar tanah.