Find Us On Social Media :

Sejarah Tempe yang Kaya Protein, Makanan dari Fermentasi Kedelai

Tempe adalah salah satu asupan protein nabati yang populer dikonsumsi di Indonesia.

GridKids.id - Kids, tempe adalah salah satu hasil fermentasi kedelai yang populer dan umum dikonsumsi di Indonesia.

Saking populernya, tempe dijuluki sebagai salah satu makanan rakyat yang murah meriah tapi juga sehat.

Kini popularitas tempe enggak hanya jadi primadona di Indonesia saja, melainkan sudah jadi salah satu varian makan sehat yang disukai sebagai makanan diet.

Tapi, tahukah kamu darimana awalnya tempe menjadi makanan yang dilabeli sebagai makanan merakyat?

Ternyata tempe menjadi makanan khas dan populer di Indonesia karena di masa penjajahan kondisi pangan masyarakat sangat buruk dan terbatas.

Dulunya orang Jawa terbiasa berburu untuk memeroleh berbagai bahan makanan untuk diolah di rumah.

Namun, hal itu mulai berubah sejak banyak didirikannya perkebunan kolonial yang makin mempersempit lahan berburu masyarakat.

Tak sampai di situ, sebagian besar tenaga masyarakat juga dikerahkan untuk menjadi buruh tani di lahan-lahan milik orang Belanda.

Kondisi ini berdampak pada makin menurunnya aktivitas berburu, beternak, dan memancing ikan yang sebelumnya banyak dilakukan untuk mendapatkan beragam bahan makanan untuk dimasak dan dikonsumsi.

Alhasil perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat  memengaruhi juga perubahan menu-menu makanannya yang jadi minim daging atau protein hewani.

Masyarakat mulai berkreasi dengan membuat tempe dari kedelai yang ditanam di pekarangan.

 Baca Juga: Proses Fermentasi Tempe, Bahan Makanan Favorit Masyarakat Indonesia

Fakta-Fakta Menarik Tempe

Keberadaan Tempe dalam kehidupan masyarakat Nusantara terekam dalam Serat Centhini di abad-16.

Tempe masih terus populer dan digemari hingga hari ini, tempe masih jadi salah satu jenis sajian yang terjangkau untuk semua kalangan.

Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia sekaligus jadi pasar kedelai terbesar di Asia.

50% dari konsumsi kedelai Indonesia diolah menjadi tempe, 40%nya menjadi tahu, dan 10% di antaranya diolah menjadi produk seperti tauco dan kecap.

Konsumsi tempe rata-rata per orang diperkirakan sekitar 6,45 kg per tahunnya.

Tempe adalah olahan fermentasi dari kedelai yang bisa diolah jadi beragam jenis sajian hingga camilan.

Penelitian mengungkap bahwa tempe memiliki kandungan antimikroba, antioksidan, dan bisa membantu mencegah diare.

Orang luar yang menyantap tempe menyukai tekstur tempe yang mirip daging dengan aroma jamur, sehingga tempe jadi salah satu favorit para vegetarian yang enggak mengonsumsi protein hewani.

Tempe sebagai makanan asli Indonesia diajukan menjadi warisan budaya dunia UNESCO pada 2021.

Tak hanya tempe kedelai, ada berbagai jenis tempe yang terbuat dari beragam bahan baku, misalnya:

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.