Find Us On Social Media :

Perubahan pada Tubuh Astronaut yang Berhasil Kembali ke Bumi dengan Selamat

Astronot yang berhasil menyelesaikan misi luar angkasa dan kembali ke Bumi mengalami beberapa efek pada kinerja fungsi organ tubuhnya. Apa saja?

GridKids.id - Kids, pada artikel GridKids sebelumnya kamu sudah mengetahui apa saja yang terjadi pada tubuh astronaut ketika kembali pulang ke Bumi.

Kehidupan astronaut di ruang angkasa yang membutuhkan penyesuaian diri karena enggak adanya daya gravitasi seperti di planet Bumi.

Mantan astronaut yang menjalankan misi di ruang angkasa akan mengalami perubahan pada kondisi kesehatannya ketika sampai lagi ke Bumi.

Dilansir dari laman klikdokter.com, pada 2016, seorang astronaut dari Amerika Serikat yaitu Scott Kelly berhasil pulang ke Bumi.

Scott Kelly menjadi astronaut Amerika Serikat yang punya durasi misi terpanjang di ruang angkasa bersama dengan kosmonot Mikhail Kornieko dari Rusia.

Misi ruang angkasa yang dilakukan oleh Scott Kelly adalah mencoba mengungkap perubahan yang terjadi pada tubuh manusia selama berada di ruang angkasa sampai kembali lahi ke Bumi.

Studi NASA mengungkapkan tentang kondisi kesehatan astronaut Scott Kelly yang dibandingkan dengan saudara kembarnya yaitu Mark Kelly.

Selama berada di stasiun Luar Angkasa Internasional, tim peneliti NASA berhasil mengumpulkan data dari Scott atau saudara kembarnya di Bumi untuk dibandingkan sebagai subjek penelitian.

Studi ini bertujuan untuk mengenal tubuh manusia lebih jauh dalam kondisi dengan dan tanpa daya gravitasi.

Hasil studi ini dirilis pada Februari 2018 oleh NASA di web resminya dan dijelaskan dalam dua macam perubahan tubuh astronaut ini, di antaranya:

Perubahan Tubuh Astronaut Setelah Berhasil Kembali ke Bumi

Baca Juga: Mengenal Astronaut dan Misi Antariksa Paling Besar Sepanjang Sejarah

1. Perubahan Makro

Perubahan makro merupakan perubahan yang bisa langsung terlihat dari luar, meski kebanyakan perubahan makro pada astronaut ini enggak bersifat permanen.

Salah satu perubahan yang bisa dialami misalnya atrofi otot atau proses penurunan massa otot.

Manusia yang tinggal di Bumi secara alami sudah terbiasa bergerak melawan gravitasi sehingga ukuran ototnya terjaga karena memiliki beban yang diampu sehari-hari.

Hal ini berbeda dengan astronaut yang enggak mengalami gaya gravitasi ketika berada di ruang angkasa.

Tinggal dan menetap sementara di tempat dengan kondisi gravitasi 0 menurunkan beban kerja otot, terutama alat gerak bagian atas dan bawahnya.

Kondisi inilah yang bisa menyebabkan atrofi dan kelemahan pada otot, sehingga ketika kembali ke Bumi harus melalui proses rehabilitasi sebelum menjalani kehidupan di Bumi.

Banyak astronaut juga akan mengalami disorientasi atau gangguan keseimbangan karena gangguan sistem vestibular (penjaga keseimbangan tubuh), salah satunya di bagian telinganya.

2. Perubahan Mikro

Perubahan angka dalam pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjan lain jadi salah satu fokus besar dari studi kembar yang dilakukan NASA ini.

Penelitian ini diharapkan bisa jadi akar dari jawaban untuk berbagai pertanyaan sains lain yang sifatnya jangka panjang meski belum tahu akan bersifat permanen atau enggak.

Baca Juga: Kenapa Manusia Harus Terus Melakukan Eksplorasi Luar Angkasa?

Scott Kelly mengalami perubahan biologis yang dialami di angkasa luar dengan cepat kembali ke kondisi semula selama menjalani proses rehabilitasi di Bumi.

Beberapa parameter kembali ke normal dalam hitungan jam dan hari setelah mendarat, sementara beberapa parameter lain setelah menetap hingga enam bulan setelahnya di Bumi.

Perubahan utama yang terjadi adalah adanya perubahan peredaran dan pembuluh darah, akibat ada gravitasi 0 di angka luar, pembuluh darah di kaki supaya perlu dipompa lebih kuat untuk melawan gravitasi Bumi.

Pembuluh darah di bagian kaki jadi lebih lemah dan perlu perhatian ekstra ketika misi berjalan di ruang angkasa atau kembali lagi ke Bumi.

Hal inilah yang membuat para astronaut diwajibkan untuk terus berlari di atas treadmill yang sudah disediakan di stasiun Luar Angkasa Internasional supaya otot, pembuluh darah, dan kekuatan pompa jantung bisa terjaga dan stabil.

Tak hanya berdampak pada kinerja pembuluh darah dan organ dalam, enggak adanya gravitasi di ruang angkasa juga bisa menyebabkan gangguan penglihatan ketika para astronaut kembali lagi ke Bumi.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.