GridKids.id - Kids, pernahkah kamu merasa cemas akan suatu hal?
Rasa cemas memang hal yang wajar dan normal untuk dirasakan, baik oleh anak-anak sampai orang dewasa.
Penyebab rasa cemas pun beragam, mulai hal yang terlihat kecil sampai besar.
Misalnya saja saat kita akan menghadapi ujian atau presentasi mengenai topik yang belum kita kuasai.
Meski normal, kalau kecemasan sering berulang, ini merupakan bentuk dari kondisi yang disebut dengan gangguan kecemasan umum.
Hal ini bisa berdampak pada kehidupan sehari-hari seseorang.
Nah, tahukah kamu kalau kecemasan bisa jadi menjadi lebih buruk di malam hari?
Hal ini sampai bisa menganggu kualitas tidur seseorang, lo.
Berdasarkan penelitian tahun 2022 di jurnal Sleep Medicine Reviews, sekitar 50 persen orang dengan gangguan kecemasan juga mengalami masalah tidur.
Ternyata, ada penjelasan ilmiah kenapa rasa cemas bisa lebih buruk di malam hari.
Apa itu? Yuk, kita cari tahu selengkapnya pada artikel ini!
Baca Juga: 15 Contoh Ungkapan Rasa Cemas dalam Bahasa Inggris
Rasa cemas di malam hari
Mengutip Live Science, salah satu alasan kecemasan bisa memburuk di malam hari adalah karena seseorang cuma punya sedikit saluran untuk mengeluarkan kecemasannya.
Di pagi dan siang hari, orang sibuk dengan pekerjaan, kewajiban dan keluarga.
Banyak orang dengan kecemasan akhirnya menyalurkan kelebihan energi mereka ke dalam hal yang produktif.
Namun pada malam hari, kegiatan orang akan melambat. Mereka pun enggak memiliki cukup kegiatan untuk mengalihkan rasa cemas.
Hal ini enggak cuma terjadi pada orang yang mengalami gangguan kecemasan saja, lo, melainkan ada kemungkinan terjadi secara umum.
Hal tersebut ditunjukkan oleh sebuah studi pada tahun 2015 yang diterbitkan di International Journal of Psychophysiology.
Studi ini menemukan kalau orang tanpa gangguan kecemasan menunjukkan respons ketakutan yang meningkat di malam hari.
Namun bagi orang yang mengalami stres atau kecemasan kronos, faktor lain mungkin memengaruhi mengapa kecemasan menjadi lebih buruk di malam hari.
Reaksi tubuh pada rasa cemas
Umumnya saat kita mengalami stres atau merasakan ancaman, tubuh memproduksi adrenalin dan kortisol.
Baca Juga: Sering Merasa Cemas di Akhir Pekan? Kenali Kondisi Ini #AkuBacaAkuTahu
Hormon ini membuat kita fokus pada ancaman yang dirasakan.
Kalau ancaman berlalu, kadar kortisol dan adrenalin akan kembali normal.
Namun, saat orang mengalami stres atau kecemasan kronis, kortisol bisa tetap meningkat.
Kortisol, melatonin, dan hormon lain yang berhubungan dengan tidur umumnya diatur dalam siklus 24 jam yang dikenal sebagai ritme sirkadian.
Biasanya, kadar kortisol memuncak di pagi hari lalu turun perlahan sepanjang hari, mencapai titik terendah di tengah malam.
Namun peningkatan kadar adrenalin pada siang hari sampai malam hari pada orang dengan kecemasan bisa membuat kadar kortisol tetap tinggi dan mengganggu saat hormon tidur lainnya dilepaskan.
Pada akhirnya, hal ini akan mengacaukan siklus tidur.
Meski begitu, ada juga pemicu lain yang bisa memperburuk kecemasan di malam hari.
Misalnya saja kafein dan juga perangkat elektronik.
(Penulis: Monika Novena)
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.