Find Us On Social Media :

5 Jenis Pakaian Adat Jawa Tengah dan Filosofi di Baliknya

Masyarakat Jawa Tengah, seperti masyarakat Indonesia lainnya memiliki pakaian adat yang memiliki makna di balik penggunaannya. Apa saja, ya?

GridKids.id - Pakaian adat dan pakaian tradisional adalah pakaian yang sudah dipakai turun-temurun dan merupakan salah satu identitas daerah yang dibanggakan oleh sebagian besar pendukung kebudayaannya.

Berbagai daerah di Indonesia memiliki pakaian adat atau pakaian tradisionalnya tersendiri, termasuk dari daerah Jawa Tengah.

Jawa Tengah adalah salah satu provinsi di Pulau Jawa yang termasuk padat penduduk dan kaya kebudayaan khas daerahnya.

Jawa Tengah memiliki budaya yang sangat erat kaitannya dengan budaya Jawa yang berasal dari Keraton Surakarta sebagai pusat dari kebudayaan di Jawa Tengah.

Dilansir dari laman gramedia.com, budaya Jawa Tengah terbagi jadi dua macam yaitu Jawa Banyumasan dan Jawa Pesisiran.

Kebudayaan Jawa Banyumasan adalah perpaduan budaya Jawa, Cirebon, dan Sunda, sedangkan Budaya Jawa Pesisiran adalah perpaduan budaya Jawa dan Islam.

Banyak bentuk kebudayaan Jawa Tengah yang mirip dengan kebudayaan yang berkembang di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan provinsi Jawa Timur.

Ada beberapa jenis pakaian adat atau pakaian tradisional Jawa Tengah lengkap dengan penjelasannya, di antaranya:

Jenis-Jenis Pakaian Adat dan Penjelasannya

1. Kain Batik

Jawa Tengah memiliki beragam kain batik dengan bermacam-macam motif pakaian khasnya.

Baca Juga: Jelajah Kata Teks Bacaan: Batik Besurek, Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Tema 7

Batik sudah dibuat sejak ratusan tahun lalu dan tercatat sudah diperdagangkan di Surakarta sejak beberapa dekade terakhir abad-16.

Motif batik yang dibuat secara manual akan memiliki harga yang makin mahal karena motif yang dibuat manual memerlukan keahlian dan konsentrasi.

Ada beberapa jenis batik yang umum ditemukan dalam batik khas Jawa Tengah, di antaranya:

- Batik Cakar Ayam: motif batik yang dipergunakan dalam acara Mitoni, Siraman, dan Tarub.

Batik ini adalah simbol harapan supaya sang anak dan keturunan yang akan menikah supaya bisa mencari nafkah dan hidup mandiri setelah menikah.

- Batik Grageh Wuluh: Batik ini umum dipergunakan dalam kegiatan sehari-hari dan dianggap sebagai motif yang senantiasa memiliki cita-cita dan tujuan hidup yang jelas.

- Batik Kawung Picis: batik khusus yang digunakan oleh bangsawan dari kalangan kerajaan, bermakna sebagai pengingat agar manusia enggak lupa darimana dia berasal.

- Batik Parang Kusumo: Batik ini hanya digunakan oleh kalangan bangsawan yang mewakili harapan supaya pemakainya bisa mencapai keluhuran dan kedudukan yang tinggi.

2. Kebaya

Kebaya sebenarnya enggak hanya menjadi pakaian adat perempuan dari Jawa Tengah, beberapa daerah lain seperti Sunda, Betawi, hingga Madura juga menggunakannya.

Nama Kebaya berasal dari kosa kata bahasa Arab yaitu Abaya yang berarti pakaian.

Baca Juga: Terlihat Anggun dan Elegan, Ini Dia 5 Deretan Artis yang Mengenakan Kebaya di Hari Kartini

Kebaya Jawa Tengah biasanya dipergunakan oleh mempelai wanita dalam acara pernikahan, menggunakan bahan beludru atau kain sutera untuk menimbulkan kesan mewah.

Sedangkan kebaya yang dipergunakan untuk kegiatan sehari-hari biasanya terbuat dari kain katun atau nilon tipis yang agak transparan berhiaskan sulaman atau bordiran untuk menambah kesan estetika.

Kebaya dipasangkan dengan jarik sebagai kain bawahan untuk melengkapi tampilan perempuan Jawa yang Ayu atau cantik.

Rambut akan dihias menggunakan konde atau disanggul, dilengkapi dengan perhiasan yang dikenakan pada daun telinga, leher, pergelangan tangan, hingga jari jemari.

3. Surjan

Pakaian adat ini dulunya hanya diperuntukkan untuk anggota kerajaan yang berasal dari kalangan bangsawan atau abdi dalem.

Surjan biasanya dipergunakan ketika sebuah acara resmi diselenggarakan, modelnya mirip beskap tapi memiliki motif lurik cokelat dan hitam.

Untuk melengkapi tampilan laki-laki Jawa mengenakan Surjan, maka bagian kepalanya akan menggunakan blangkon yang terbuat dari batik.

Dalam tradisi Jawa, laki-laki seharusnya enggak memiliki rambut yang panjang sehingga harus ditutup menggunakan blangkon.

4. Jawi Jangkep

Jawi Jangkep merupakan pakaian adat Jawa Tengah yang resmi dan didominasi oleh warna hitam pada bagian atasannya.

Baca Juga: Daftar Perlengkapan Pakaian Adat Daerah Provinsi Seluruh Indonesia

Pasangan dari Jawi Jangkep adalah kebaya Jawa Tengah, adn merupakan beskap hitam disertai motif bunga berwarna keemasan di bagian tengah.

Beskap Jawi Jangkep memiliki kerah agak tinggi dan enggak punya lipatan, di bagian leher akan disematkan untaian bunga melati.

Busana Jawi Jangkep sengaja dibuat enggak simetris, karena bagian depannya lebih panjang daripada bagian belakangnya yang dimanfaatkan untuk menyimpan keris.

Keris yang disematkan di bagian belakang busana laki-laki Jawa dimaknai sebagai simbol penolakan dan perlawanan terhadap godaan setan.

Keris merupakan senjata tradisional Jawa Tengah yang gagangnya menghadap ke kanan yang menjadi lambang akan kebenaran.

Ujung gagangnya akan menunduk ke bawah sebagai simbol kerendahan hati manusia yang membawanya.

5. Beskap

Beskap dan Jawi Jangkep awalnya merupakan satu kesatuan, namun seiring waktu beskap sering digunakan secara terpisah sebagai busana laki-laki Jawa.

Warna kain beskap biasanya hitam atau polos, dan ada empat jenis beskap yang dikenal di Jawa Tengah, yaitu:

Beskap Gaya Jogja, Beskap Landung, Beskap Gaya Kulon, dan Beskap Gaya Solo.

Itulah tadi lima jenis pakaian adat dari Jawa Tengah lengkap dengan penjelasannya. Semoga bermanfaat menambah pengetahuanmu, ya, Kids.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.