Find Us On Social Media :

5 Jenis Pakaian Adat Jawa Tengah dan Filosofi di Baliknya

Masyarakat Jawa Tengah, seperti masyarakat Indonesia lainnya memiliki pakaian adat yang memiliki makna di balik penggunaannya. Apa saja, ya?

Kebaya Jawa Tengah biasanya dipergunakan oleh mempelai wanita dalam acara pernikahan, menggunakan bahan beludru atau kain sutera untuk menimbulkan kesan mewah.

Sedangkan kebaya yang dipergunakan untuk kegiatan sehari-hari biasanya terbuat dari kain katun atau nilon tipis yang agak transparan berhiaskan sulaman atau bordiran untuk menambah kesan estetika.

Kebaya dipasangkan dengan jarik sebagai kain bawahan untuk melengkapi tampilan perempuan Jawa yang Ayu atau cantik.

Rambut akan dihias menggunakan konde atau disanggul, dilengkapi dengan perhiasan yang dikenakan pada daun telinga, leher, pergelangan tangan, hingga jari jemari.

3. Surjan

Pakaian adat ini dulunya hanya diperuntukkan untuk anggota kerajaan yang berasal dari kalangan bangsawan atau abdi dalem.

Surjan biasanya dipergunakan ketika sebuah acara resmi diselenggarakan, modelnya mirip beskap tapi memiliki motif lurik cokelat dan hitam.

Untuk melengkapi tampilan laki-laki Jawa mengenakan Surjan, maka bagian kepalanya akan menggunakan blangkon yang terbuat dari batik.

Dalam tradisi Jawa, laki-laki seharusnya enggak memiliki rambut yang panjang sehingga harus ditutup menggunakan blangkon.

4. Jawi Jangkep

Jawi Jangkep merupakan pakaian adat Jawa Tengah yang resmi dan didominasi oleh warna hitam pada bagian atasannya.

Baca Juga: Daftar Perlengkapan Pakaian Adat Daerah Provinsi Seluruh Indonesia