Find Us On Social Media :

Perang Asia Pasifik: Latar Belakang dan Dampak yang Disebabkannya

Perang Asia Pasifik

GridKids.id - Kids, apakah yang kamu ketahui tentang Perang Asia Pasifik?

Perang Asia Pasifik dikenal juga sebagai Perang Asia Timur Raya, merupakan perang yang terjadi di Samudra Pasifik dan pulau-pulau di sekitarnya.

Perang ini berlangsung cukup lama hampir 4 tahun lamanya, yaitu sejak 7 Desember 1941-2 September 1945.

Meski resmi pecah pada 1941, sebenarnya berbagai perang yang dimulai dari pihak Jepang kepada negara-negara Asia juga sudah mengawali situasi perang yang begitu intens selama bertahun-tahun lamanya.

Perang Tiongkok - Jepang disebut mengawali atau jadi latar belakang dari Perang Asia Pasifik ini.

Perang dua kekaisaran di kawasan Asia ini berlangsung sejak 7 Juli 1937, dengan konflik dan friksi yang bahkan sudah terjadi jauh sebelum itu yaitu ketika Jepang menginvasi Manchuria pada 19 September 1931.

Serangan Jepang ke pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii pada 8 Desember 1941 disebut mengawali Perang dan adu kekuatan antara dua negara ini.

Sebelum serangan ke Pearl Harbour, pihak Jepang menginvasi Thailand, menyerang koloni Britania di Malaya, Singapura, dan Hongkong.

Serangan Jepang meluas hingga ke wilayah Asia Tenggara hingga terjadi pendudukan ke negara koloni Belanda, yaitu Indonesia pada 1942.

Lalu, apa sebenarnya alasan Jepang memantik Perang Asia Pasifik dan menyebabkan gempuran serangan yang menyebabkan banyak hilangnya harta benda dan korban jiwa?

Apa saja dampak dari pecahnya perang Asia Pasifik atau perang Asia Timur Raya?

Baca Juga: 7 Negara Adidaya Pada Era Sebelum Perang Dunia II, Salah Satunya Makedonia

Latar Belakang Perang Asia Pasifik dan Dampaknya

Jepang sebagai salah satu bangsa maju di Asia Timur punya ambisi untuk menguasai negara-negara di Asia, sehingga Jepang berusaha menyingkirkan kedudukan bangsa Eropa yang punya banyak negara koloni atau jajahan di seluruh Asia.

Penguasaan kawasan negara-negara di Asia bisa menjamin cadangan logistik Jepang dan bahan mentah untuk mendukung industri perangnya, khususnya minyak bumi.

Sebelum memasuki abad-20, Jepang dulunya adalah negara terbelakang karena menerapkan kebijakan isolasi dari pengaruh asing.

Barulah setelah Amerika Serikat datang untuk membujuk Jepang untuk menghilangkan kebijakan isolasi dan mulai membuka diri, Jepang menyadari ketertinggalannya dalam berbagai bidang jika dibandingkan dengan negara-negara Barat.

Dari situlah lahir restorasi Meiji (1868-1889) yang mendorong Jepang tumbuh jadi negara yang maju dan makin modern.

Interaksi dengan dunia luar khususnya bangsa Barat membuat Jepang belajar tentang konsep imperialisme, terlebih Jepang memiliki keterbatasan sumber daya alam untuk mendukung kegiatan industrinya.

Faktor inilah yang kemudian mendorong Jepang melakukan penjajahan dan pendudukan ke negara lain supaya bisa mengembangkan negaranya.

Alasan utama Jepang menyerang Amerika Serikat karena Jepang merasa akan lebih mudah berkuasa atas negara-negara Asia yang bisa jadi sumber daya alam yang dibutuhkan Jepang untuk mendukung kegiatan industrinya.

Setelah penyerangan pada Pearl Harbour, Jepang lalu mulai beralih ke Asia Tenggara yang saat itu berada di bawah penjajahan negara-negara Eropa.

Penguasaan negara-negara Asia Tenggara dari bangsa Eropa akan memastikan Jepang memeroleh cadangan logistik yang diperlukan untuk keperluan perangnya, khususnya sumber minyak Buminya.

Baca Juga: 5 Perang dan Pertempuran Kuno yang Tercatat dalam Sejarah Dunia

Dampak Perang Asia Pasifik

Enggak hanya menyebabkan puluhan juta nyawa menjadi korban, berikut ini adalah beberapa dampak dari pecahnya perang Asia Pasifik, di antaranya:

1. Kemenangan Blok Sekutu menyebabkan beberapa kepulauan Jepang otomatis berhasil diduduki oleh blok sekutu dan membuat Jepang kehilangan beberapa wilayah penting dan strategisnya.

2. Kekalahan Jepang membuat wilayah hasil invasinya kembali lagi ke penguasa sebelumnya.

3. Kemerdekaan beberapa negara jajahan Barat, salah satunya Indonesia yang berada di bawah kekuasaan Pemerintah Kolonial Belanda.

4. Jepang kehilangan wilayah jajahannya dalam Perang Dunia I, seperti Korea, Manchuria, Asia Tenggara, dan beberapa Kepulauan Pasifik.

5. Jepang enggak diperbolehkan memiliki angkatan perang sebagai upaya preventif agar enggak pecah perang yang dimulai oleh pihak Jepang di kemudian hari.

6. Kaisar Jepang kehilangan status "Dewa"nya, sebagai Tenno Heika.

Kaisar Jepang dihormati dan dijunjung seperti dewa Matahari, namun ketika Jepang mengalami kekalahan telak di perang Asia Pasifik membuat rakyat Jepang jadi malu dan sangat terpukul.

Hal ini membuat gelar dan status Dewa yang melekat pada Kaisar Jepang harus dilepaskan.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.