Peneliti pun lalu mengidentifikasi sel-sel yang mengandung gen ibu atau gen ayah di enam bagian berbeda otak tikus.
Otak tersebut adalah organ penting untuk mengendalikan berbagai fungsi kognitif seperti kebiasaan makan dan daya ingat.
Sel dengan gen paternal terakumulasi di bagian sistem limbik, yang melibatkan fungsi seks, makanan dan agresi.
Namun, peneliti enggak menemukan sel ayah di korteks serebral atau fungsi kognitif paling signifikan yang dipengaruhi oleh bagian otak dalam bahasa, penalaran, pemikiran, dan perencanaan.
Berlanjut, peneliti kemudian melakukan penelitian pada manusia untuk mengeksplor tingkat kecerdasan.
Ditemukan bahwa yang diekstraksi dari penelitian pada tikus, terbukti di riset lain yang dilakukan dengan manusia.
Pada tahun 2014, sekitar 12.686 anak muda berusia 14-22 tahun diwawancarai oleh sejumlah peneliti.
Hasil dari penelitian menemukan bahwa prediktor kecerdasan anak berasal dari faktor genetik ibu.
Penelitian ini melibatkan banyak faktor seperti ras, tingkat pendidikan, dan status sosial ekonomi.
Faktor gen bukanlah penentu utama
Peneliti juga menemukan bahwa IQ kecerdasan tak hanya diturunkan dari faktor genetika saja.
Baca Juga: Sederet Makanan yang Baik untuk Kecerdasan dan Tumbuh Kembang Anak