Peluru atau bola logamnya akan ditempelkan di leher dengan posisi tubuh yang tegak dan kepala yang miring.
Kaki berada dalam posisi sejajar, dengan kaki kiri sebagai tumpuan supaya kaki kanan bisa diayunkan lewat tengah lingkaran.
Setelah itu, kaki kanan menuju ke area tengah lingkaran dan posisi dari kaki kanan masih membelakangan area pendaratan dan siap menjadi poros tumpuan.
Sebelum kaki kanan menapak ke bagian tengah lapangan, kaki kiri yang sebelumnya berfungsi sebagai poros akan diangkat dan diayunkan dengan gerakan melingkar.
Posisinya menjadi kaki kanan sebagai poros di akhir perputaran posisi tubuh.
Kaki kiri ditapakkan di daerah belakang kaki kanan dalam posisi sejajar dengan jarak sebahu lebih sedikit dengan posisi tubuh menjadi serong ke arah samping belakang.
Setelah kaki kiri jatuh maka tubuh dihadapkan bersama dengan tangan sebelah kanan lewat tolakan peluru dengan kekuatan yang penuh ke arah depan menggunakapan putara pada tumit, pinggul, lutut dan dada agar daya dorong makin maksimal.
2. Teknik Gaya Slide
Teknik permainan tolak peluru ini dilakukan dengan posisi tubuh menghadap ke belakang dan membelakangi bidang pendaratan.
Peluru ditempelkan ke leher sehingga posisi dari kepala miring ke kanan menyesuaikan posisi peluru.
Posisi badan sedikit merunduk ke bawah dan condong ke sisi sebelah kanan dengan posisi bahu kiri sedikit lebih tinggi.
Baca Juga: Tak Cuma Smash, Ini 10 Istilah dalam Olahraga Tenis Lapangan