GridKids.id - Kids, apa yang kamu ketahui tentang pengimajian atau citraan dalam puisi?
Pada artikel ini GridKids akan menjawab pertanyaan tentang jenis citraan dalam puisi.
Materi puisi ini berdasarkan pada buku Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia kelas X SMA.
Pada buku tersebut terdapat 10 kutipan puisi dan kita akan menemukan jenis citraan dan efeknya bagi pembaca.
Puisi adalah ragam karya sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Pengimajian atau citraan dalam puisi sering digunakan untuk mendukung makna pada karya sastra tersebut.
Pengimajian adalah kata atau susunan kata yang bisa menimbulkan efek imajinasi atau khayalan pada diri pembaca.
Nah, dengan adanya pengimajian pembaca seolah-olah ikut merasakan, melihat, mendengar, meraba, dan mengecap sesuatu yang diungkapkan dalam puisi tersebut.
Tahukah kamu? Berdasarkan efek imajinasi yang ditimbulkan ada beberapa jenis pengimajian, yaitu citraan perabaan, pengecapan, penglihatan, penciuman, dan gerak.
Yuk, kita cari tahu sama-sama jenis citraan dalam puisi berdasarkan buku Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia kelas X SMA, ya!
Jawab Pertanyaan Jenis Citraan dalam Puisi
Baca Juga: Jawab Pertanyaan Bahasa Indonesia Kelas X SMA: Telaah Majas dalam Puisi
1. Kutipan Puisi "Kebun Hujan"
Subuh hari kulihat bunga-bunga hujan dan daun-daun hujan..berguguran di kebun hujan, bertaburan jadi sampah hujan...
(Joko Pinurbo, Antologi Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung, 2007)
Jenis citraan yang digunakan pada kutipan puisi di atas adalah penglihatan.
Citraan penglihatan memberikan efek bagi pembaca seolah-olah ikut melihat.
2. Kutipan Puisi "Asmaradana"
Ia dengar kepak sayap kelelawar dan guyur sisa/ hujan dari daun/karena angin pada kemuning. Ia dengar resah kuda/ serta langkah
(Goenawan Muhammad, Antologi Asmaradana, 1992)
Jenis citraan pada kutipan puisi "Asmaradana" adalah citraan penglihatan.
Citraan penglihatan memberikan efek bagi pembaca seperti atau seolah-olah ikut melihat.
Baca Juga: Jawab Pertanyaan Materi Bahasa Indonesia Kelas X SMA: Pengertian dan Ciri-Ciri Puisi
3. Kutipan Puisi Pemandangan "Senjakala"
Kelelawar-kelelawar raksasa datang dari langit kelabu tua/Bau mesiu di udara, Bau mayat. Bau kotoran kuda
(WS. Rendra, Antologi Blues untuk Bonnie, 2008)
Pada kutipan puisi "Senjakala" menggunakan jenis citraan pendengaran.
Efek citraan pendengar bagi pembacaa yakni seolah-olah ikut mendengar.
4. Kutipan Puisi "Di Sisimu"
Dekaplah aku meski bukan/ untuk yang terakhir kali.Angin terasa dingin/di batin.
(Soni Farid Maulana, Antologi Angsana, 2007)
Jenis citraan dalam kutipan puisi "Di Sisimu" adalah perabadan.
Maka dari itu efek yang ditimbulkan karena jenis pencitraan perabaan tersebut adalah pembaca seolah-olah ikut meraba.
5. Kutipan Puisi "Diponegoro"
Baca Juga: Pengertian serta Ciri-Ciri Puisi Lama dan Baru, Apa Saja?
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapaiJika hidup harus merasaiMajuSerbuSerangTerjang
(Chairil Anwar, Antologi Aku Ini Binatang Jalang, 1993)
Jenis citraan pada kutipan puisi tersebut adalah gerakan. Efek yang ditimbulkan pada citraan gerakan ialah seolah-olah pembaca ikut bergerak.
6. Kutipan Puisi "Pembicaraan"
yang ada hanya sorga. Nerakaadalah rasa pahit di mulutwaktu bangun pagi
(Soebagio Sastrowardojo, Antologi Daerah Perbatasan, 1982)
Jenis citraan yang digunakan pada puisi "Pembicaraan" ialah pengecapan.
Citraan pengecapan membuat pembaca seolah-olah ikut mengecap.
7. Kutipan Puisin "Kebun Hujan"
Aku terbangun dari rerimbun ranjang, menyaksikan angin/dan dingin hujan bercinta-cintaan di bawah rerindang hujan.
(Joko Pinurbo, Antologi Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung, 2007)
Baca Juga: 3 Perbedaan Puisi dan Prosa, Serupa tapi Tak Sama
Jenis citraan pada puisi "Kebun Hujan" menggunakan citraan penglihatan.
Efek bagi pembacaan berdasarkan jenis citraan yang digunakan adalah pembaca seolah-olah ikut melihat.
8. Kutipan Puisi "Di Tengah Jalan"
Sayup-sayup terdengar suara kereta penghabisan/Gerbong-gerbong dikosongkan tinggal muatan kematian/Di tengah jalan terdengar lolongan bersahutan.
(Leon Agusta, Antologi Gendang Pengembara, 2012)
Citraan pada kutipan puisi di atas adalah pendengaran. Efek yang ditimbulkan menyebabkan pembacaan seolah-olah ikut mendengar.
9. Kutipan Puisi "Catatan Kaki Sehabis Demonstrasi"
aku melihat diamtak seorang sajatapi satu bangsakulihat batupadahal manusiamenunggu waktu
(Radhar Panca Dahana, Antologi Lalu Waktu, 1994)
Kutipan puisi di atas menggunakan jenis citraan penglihatan. Efek bagi pembaga ialah seolah-olah ikut melihat.
10. Kutipan Puisi "Surat Terompet Akhir Tahun"
Baca Juga: Puisi Diafan atau Puisi Polos: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya
di ujung malam sedingines dalam kulkas;apa yang kau harapdari suaraterompet akhir tahun?
(Soni Farid Maulana, Antologi Selepas Kata, 2004)
Citraan yang digunakan pada kutipan puisi di atas adalah citraan perabaan.
Efek yang ditimbulkan berdasarkan citraan perabaan ialah pembaca seolah-olah ikut meraba.
Demikianlah informasi tentang jawab pertanyaan jenis citraan dalam kutipan puisi, materi Bahasa Indonesia kelas X SMA.
Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan citraan? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.