3. Kutipan Puisi Pemandangan "Senjakala"
Kelelawar-kelelawar raksasa datang dari langit kelabu tua/Bau mesiu di udara, Bau mayat. Bau kotoran kuda
(WS. Rendra, Antologi Blues untuk Bonnie, 2008)
Pada kutipan puisi "Senjakala" menggunakan jenis citraan pendengaran.
Efek citraan pendengar bagi pembacaa yakni seolah-olah ikut mendengar.
4. Kutipan Puisi "Di Sisimu"
Dekaplah aku meski bukan/ untuk yang terakhir kali.Angin terasa dingin/di batin.
(Soni Farid Maulana, Antologi Angsana, 2007)
Jenis citraan dalam kutipan puisi "Di Sisimu" adalah perabadan.
Maka dari itu efek yang ditimbulkan karena jenis pencitraan perabaan tersebut adalah pembaca seolah-olah ikut meraba.
5. Kutipan Puisi "Diponegoro"
Baca Juga: Pengertian serta Ciri-Ciri Puisi Lama dan Baru, Apa Saja?