GridKids.id - Pada artikel kali ini akan membahas mengenai sejumlah makanan yang tak mudah basi.
Tak sedikit orang akan khawatir ketika membeli makanan akan mudah basi atau rusak.
Oleh sebab itu, banyak orang akan memerhatikan sejumlah makanan sebelum dibeli agar tak mudah basi ketika disimpan.
Namun, tak semua jenis makanan mudah basi, lo, sehingga aman dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu.
Ketika makanan tak mudah basi, maka bisa simpan dalam waktu tertentu dan dikonsumsi.
Salah satu makanan tak mudah basi ialah madu yang dikenal memiliki manfaat kesehatan.
Umumnya madu memiliki rasa yang manis dan tekstur yang kental layaknya sirup.
Madu tak mudah basi karena memiliki derajat keasaman (pH) sekitar 3,2 - 4,5.
Hal tersebut membuat madu sulit ditumbuhi oleh bakteri atau mikroorganisme.
Namun, makanan tak mudah basi bukan hanya madu saja karena masih ada lainnya.
Lantas, apa saja makanan tak mudah basi? Yuk, kita cari tahu.
Baca Juga: 5 Makanan yang Bisa Membantu Mengatasi Sariawan, Salah Satunya Madu
1. Madu
Seperti kita tahu, madu merupakan cairan manis dan cukup kental yang bentuknya menyerupai sirup, Kids.
Madu asli memiliki derajat keasaman (pH) sekitar 3,2 - 4,5 sehingga sulit ditumbuhi bakteri atau mikroorganisme.
Derajat keasaman inilah yang membuat madu menjadi salah satu makanan yang sulit atau bahkan enggak bakal basi.
2. Gula
Gula umumnya digunakan sebagai penambah rasa manis untuk berbagai hidangan, baik makanan maupun minuman.
Berdasarkan bahan pembuatnya, gula dibedakan menjadi beberapa jenis. Ada gula putih, gula merah, gula tepung, hingga gula aren.
Semua jenis gula ini diketahui enggak akan basi karena sifatnya yang enggak bisa ditumbuhi oleh bakteri.
3. Beras
Beras merupakan sumber karbohidrat yang enggak pernah basi jika kita menyimpannya di tempat kering dan enggak lembap.
Namun ini enggak berlaku untuk beras merah karena memiliki kandungan minyak yang tinggi, ya!
Baca Juga: Asupan Vitamin D Terbaik, Sinar Matahari atau Asupan Makanan?
Kandungan minyak pada beras merah ini membuatnya enggak bisa bertahan lama meskipun sudah disimpan di tempat kering.
Oleh karena itu, beras merah harus segera dikonsumsi. Jangan sampai menyimpannya terlalu lama, Kids.
Sementara itu, beras putih dapat bertahan hingga 30 tahun ketika disimpan di dalam kotak kedap udara dengan suhu di bawah 15 derajat celcius.
4. Garam
Seperti yang kita tahu, garam merupakan bumbu yang paling sering digunakan dalam setiap masakan.
Selain itu, garam juga kerap kali digunakan sebagai pengawet makanan.
Dengan menambahkan garam, beberapa makanan bisa bertahan lama, Kids.
Ini karena garam memiliki sifat anti bakteri yang enggak akan membiarkan mikroorganisme hidup dan berkembang.
Sifat anti bakteri pada garam inilah yang membuat garam menjadi salah satu makanan yang sulit atau enggak pernah basi.
Namun, garam dapur mungkin enggak dapat bertahan selamanya, melainkan hanya bertahan sekitar lima tahun karena yodium di dalamnya.
Baca Juga: Bukan Hanya Gorengan, Sebaiknya Hindari 4 Makanan Ini saat Batuk
5. Kecap
Makanan yang enggak mudah basi selanjutnya adalah kecap yang sering juga sering digunakan untuk cita rasa manis pada makanan.
Ketahanan kecap masih bisa diperdebatkan tergantung pada apa yang ditambahkan ke dalamnya, Kids.
Namun, meskipun telah dibuka, kecap akan dapat bertahan selama bertahun-tahun apabila disimpan di lemari es.
6. Cuka Putih
Kita bisa membeli cuka putih berukuran besar tanpa harus khawatir terbuang percuma.
MelansirHello Sehat, cuka putih ini diketahui akan tetap segar dan bisa bertahan selamanya, Kids.
Selain bisa digunakan sebagai bahan makanan, cuka juga bisa digunakan sebagai bahan pembersih rumah tangga.
7. Kacang Kering
Sama seperti beras, enggak semua jenis kacang bisa bertahan lama.
Jenis kacang kering paling awet adalah kacang lentil, polong, dan almond.
Baca Juga: 6 Makanan Kaya Kandungan Asam Amino Esensial, dari Telur Hingga Jamur
Kalau kita menyimpannya di wadah kedap udara, kacang kering ini bisa bertahan sampai bertahun-tahun!
Ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa kacang kering akan menurun kualitasnya setelah 30 tahun, Kids.
Meski begitu, kacang kering masih bisa dikonsumsi dalam situasi darurat. Daya cerna protein pada kacang kering pun akan tetap stabil.
(Penulis: Siti Fatimah Al Mukarramah)
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia