Find Us On Social Media :

Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup dan Kelainan Sifat yang Diturunkan, Materi IPA Kelas 9 SMP

Pewarisan sifat dari orang tua ke anak diturunkan oleh faktor genetika yang berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Apa saja?

GridKids.id - Kids, pada artikel Belajar dari Rumah (BDR) kali ini kita masih akan membahas tentang materi IPA Kelas 9 Tema 3 yaitu Pewarisan sifat pada makhluk hidup.

Dalam buku materi IPA Kelas 9 SMP Tema 3 Kurikulum Merdeka terbitan Kemdikbud, hlm. 141-146 masuk ke pembahasan tentang Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup dan Kelainan Sifat yang Diturunkan.

Pembahasan ini akan dilakukan untuk membantumu lebih memahami tentang mekanisme perbedaan atau variasi antarmakhluk hidup dan seperti apakah pewarisan yang terjadi dari orangtua ke anaknya.

Berikut ini akan dijelaskan satu persatu tentang pewarisan sifat orang tua pada anaknya, di antaranya:

Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup dan Kelainan Sifat yang Diturunkan

1. Pewarisan Warna Kulit

Warna kulit tiap orang bisa berbeda karena dikode oleh banyak gen, misalnya pengode warna kulit adalah gen A, B,C, maka gen inilah yang mengode pembentukan pigmen kulit (melanin) yang menyebabkan kulit seseorang menjadi gelap.

Variasi gen warna kulit atau alelanya yaitu gen a, b, c, sehingga orang yang punya gen AABBCC memiliki kulit sangat gelap sedangkan orang yang punya gen aabbcc memiliki kulit yang sangat terang.

Orang yang punya gen AaBbCc akan memiliki warna kulit sawo matang, sedangkan orang yang enggak memiliki zat melanin sama sekali dalam tubuhnya dikenal dengan istilah albino.

Seorang albino memiliki kelainan yang umum seperto fotofobia atau ketakutan pada cahaya.

Tanpa adanya pigmen kulit membuat orang-orang albino ini jadi lebih rentan mengalami kulit melepuh karena paparan sinar matahari hingga risiko kanker kulit.

Baca Juga: Mengenal Albinisme, Kondisi Genetik yang Disebabkan Kekurangan Kadar Melanin dalam Tubuh

Gen penyebab albino sifatnya resesif yaitu gen a, dengan genotipe homozigot resesif yaitu gen aa, sedangkan pada orang normal memiliki genotipe homozigot dominan yaitu gen AA.

Lalu, pembawa atau carrier dari gen ini memiliki genotipe heterozigot atau gen Aa.

2. Pewarisan Tipe Perlekatan Cuping Telinga

Tipe perlekatan cuping juga dikontrol oleh gen, yaitu gen G untuk cuping telinga terpisah atau terlepas dan gen g untuk cuping telinga melekat.

Jadi seseorang yang punya gen G (baik genotipenya GG atau Gg) akan punya tipe perlekatan cuping terpisah, sedangkan yang punya tipe perlekatan cuping melekat adalah orang yang punya gen gg.

3. Pewarisan Bentuk Rambut

Pewarisan bentuk rambut juga dikode oleh gen, yaitu gen C (dominan) yang mengode rambut keriting dan gen s (resesif)pengode rambut lurus.

Bentuk rambut adalah kasus pewarisan sifat menarik yang dikenal dengan dominasi tak sempurna, karena jika seseorang punya campuran dua gen itu maka rambutnya akan jadi berombak atau ikal (Cs).

Sedangkan orang dengan rambut keriting akan memiliki genotipe CC sedangkan orang dengan rambut lurus akan mewarisi genotipe ss.

4. Pewarisan Bentuk Pertumbuhan Rambut pada Dahi

Tahukah kamu bahwa bentuk rambut yang tumbuh di dahi pada tiap orang bisa berbeda-beda, misalnya ada yang tumbuh melingkar biasa, ada juga yang tumbuh menjadi huruf V atau widow's peak.

Baca Juga: Peranan Materi Genetik dalam Penentuan Sifat, IPA Kelas 9 SMP Tema 3

Pertumbuhan rambut di dahi menjadi huruf V ini dikontrol oleh gen W yang sifatnya dominan dengan gen WW (homozigot dominan) atau gen Ww (heterozigot),

Sedangkan orang yang enggak punya pertumbuhan rambut dengan huruf "V" punya genotipe homozigot resesif (ww)

5. Pewarisan Kelainan Buta Warna

Buta warna merupakan kelainan yang dialami seseorang sehingga enggak bisa membedakan beberapa warna, umumnya seperti merah, oranye, biru, dan hijau.

Kelainan buta warna ini disebabkan oleh gen yang ada di kromosom kelamin X, seorang perempuan akan menderita buta warna jika kedua kromosom X mengandung gen buta warna.

Tapi, jika hanya salah satu kromosom X yang mengandung gen buta warna maka perempuan tadi menjadi seorang pembawa (carrier) gen buta warna tanpa mengalami kondisi kesehatan ini.

Pada laki-laki kromosom X mengandung gen buta warna sehingga akan langsung mengalami kondisi buta warna ini.

6. Pewarisan Kelainan Hemofilia

Hemofilia merupakan kelainan dengan ciri-ciri darah penderitanya yang susah menggumpal ketika terjadi luka di bagian tubuh tertentu.

Kondisi ini disebabkan oleh enggak dihasilkannya faktor penggumpalan darah dalam tubuh seseornag secara alami.

Ketika pengidap hemofilia mengalami luka disertai pecahnya pembuluh darah, maka darah akan terus mengalir keluar dan sulit membeku.

Baca Juga: Patut Diwaspadai, Ketahui 6 Penyebab Pendarahan Otak Salah Satunya Tekanan Darah Tinggi

Sehingga kondisi ini bisa menyebabkan pengidap hemofilia kekuarangan darah bahkan bisa menyebabkan kematian.

Gen hemofilia ada di kromosom X dah sering dilambangkan dengan lambang X^h, yang menandai jenis kromosom, sedangkan huruf h jadi penanda gen hemofilia.

Jika perempuan punya salah satu kromosom X yang mengandung gen hemofilia (genotipenya X^hX), maka perempuan akan menjadi carrier atau pembawa kelainan hemofilia.

Perempuan dengan dua kromosom X mengandung gen hemofilia (X^hX^h) akan meninggal ketika dilahirkan.

Sedangkan laki-laki yang punya satu kromosom X, sehingga laki-laki yang mengidap hemofilia adalah laki-laki yang punya kromosom X dengan gen hemofilia di dalamnya (X^hY).

Pertanyaan:
Apakah yang dimaksud dengan dominansi tak sempurna pada pewarisan bentuk rambut?
Petunjuk, cek lagi page 2.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.