Find Us On Social Media :

Dampak Negatif Globalisasi di Bidang Kuliner dan Risiko Kesehatannya

Globalisasi memengaruhi kuliner tradisional menjadi terlupakan setelah kehadiran jenis makanan baru, seperti junk food dan fast food.

Dampak Negatif Globalisasi di Bidang Kuliner

Enggak bisa dipungkiri bahwa globalisasi membawa pengaruh pada gaya hidup atau tren kehidupan masyarakat masa kini.

Kebanyakan orang lebih suka mengonsumsi makanan-makanan yang kekinian atau bahkan berasal dari brand atau produksi luar negeri karena tampak lebih mewah dan menunjukkan kemampuan ekonomi seseorang.

Keberadaan fast food dan junk food banyak disukai dan dijadikan pilihan karena kemudahan dalam pengemasan, penyajian, hingga efisiensi untuk mengonsumsi dari mana pun kamu berada.

Hal ini dimungkinkan terjadi karena kini kebanyakan rumah makan fast food dan junk food menyediakan pilihan untuk pesan antar, hingga kemudahan untuk memesannya via jasa ojek pengantar makanan.

Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat kita mulai terbiasa untuk mengonsumsi makanan instan meski ada dampak kesehatan kesehatan jangka yang bisa membahayakan tubuh.

Makanan-makanan yang dijual di kedai makanan fast food dan junk food ini biasanya menggunakan bahan-bahan yang kurang sehat, diproses dengan deep fried, hingga mengandung kolesterol dan gula yang tinggi.

Hal ini berbeda dengan kuliner atau makanan tradisional yang dalam pengolahannya perlu waktu dan dari segi pengemasan biasanya lebih sederhana.

Berbagai bahan yang digunakan dalam proses pembuatan makanan tradisional biasanya berasal dari bahan-bahan asli suatu daerah atau negara dan dikonsumsi sebagai makanan rumahan terlebih dahulu.

Proses pembuatan makanan tradisional biasanya cukup memakan waktu dan punya proses bertahap yang berbeda dengan proses pembuatan makanan cepat saji yang bahannya beku dan bisa diproses dengan cepat.

Meski masyarakat menyadari kebiasaan mengonsumsi jenis makanan ini bisa menimbulkan risiko gangguan kesehatan jangka panjang, seperti obesitas, jantung, stroke, hingga kanker.

Konsumsi makanan tradisional yang termasuk slow food dianggap kurang menarik bagi generasi muda yang menonjolkan tampilan visual dalam berbagai hal.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.