GridKids.id - Artikel Belajar dari Rumah (BDR) materi Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Tema 7 kali ini akan mengajakmu membaca teks berjudul "Kerja Sama yang Baik".
Dalam buku materi Bahasa Indonesia kelas 4 SD Tema 7 Kurikulum Merdeka terbitan Kemdikbud hlm. 164-167 terdapat teks bacaan "Kerja Sama yang Baik" yang diceritakan ulang oleh Dian Kristiani.
Dalam teks itu kamu akan dikenalkan dengan dua tokoh penjual panganan lunpia atau lumpia yang berjualan di sekitar kampung bernama A Joe dan Warsih.
Lunpia atau lumpia adalah kuliner khas Semarang yang sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Direktorat Internalisasi dan Nilai Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2014).
Lumpia awalnya mulai dikenal di Hindia Belanda pada abad ke-19 dan merupakan salah satu contoh perpaduan budaya asli Tionghoa-Jawa.
Pada 1870, Tjoa Thay Joe datang dari daerah asalnya yaitu Fujian ke Semarang dan menjajakan lunpia berisi rebung dan daging babi.
Di Jawa, A Joe bertemu dengan Warsih yang menjajakan panganan serupa tapi berisi kentang juga udang, keduanya lalu menikah.
Setelah keduanya bersama, lumpia buatan mereka yang disesuaikan isiannya dengan kebiasaan konsumsi orang-orang Jawa pada umumnya agar banyak orang yang membeli penganan itu.
Kamu diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diskusi pada hlm. 167-168.
Yuk, simak uraian lengkap jawabannya di bawah ini, Kids.
Berdiskusi: Diskusikan isi cerita "Kerja Sama yang Baik" bersama-sama.
Baca Juga: Jawab Pertanyaan Teks 'Cerita Nelayan yang Menggunakan Bom', IPA Kelas 4 SD Tema 6
1. Apa masalah yang dialami tokoh dalam cerita ini?
Jawab: A Joe mencoba menjajakan lumpianya dengan berkeliling di kawasan Kampung Melayu.
Tapi, kebanyakan orang hanya bertanya dan tak membeli lunpia jualannya karena tahu bahwa makanan yang dijualnya adalah penganan yang terbuat dari campuran rebung dan daging babi.
2. Apa perbedaan penganan buatan A Joe dengan penganan buatan Warsih?
Jawaban: A Joe menggunakan campuran daging babi dan rebung, sedangkan lumpia buatan Warsih terbuat dari kentang dan udang.
3. Bagaimana perasaan A Joe dan Warsih ketika orang-orang menolak penganan buatan mereka?
Jawab: Merasa sedih dan berkecil hati, karena orang-orang di tempat mereka berjualan enggak tertarik dengan penganan yang mereka jual.
Jika A Joe menjual rebung dan daging babi di Kampung Melayu yang mayoritas masyarakatnya adalah muslim dari Arab dan Gujarat.
Sedangkan Warsih menjual lumpia kentang dan udang di kawasan pecinan yang merasa lumpia itu enggak sesuai dengan selera masyarakat Tionghoa yang tinggal di sana.
4. Apa usaha A Joe dan Warsih untuk mengatasi masalah mereka?
Jawaban: Mereka bekerja sama untuk menciptakan resep baru yang bisa diterima oleh semua masyarakat.
Baik masyarakat muslim dan Tionghoa yang tinggal di kawasan mereka, yaitu lumpia yang terbuat dari rebung dan campuran udang.
Baca Juga: Teks Diskusi: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Struktur, serta Kaidah Kebahasaan
5. Menurut kalian, mengapa Warsih mau mengikuti rencana A Joe?
Jawaban: Menurut Warsih enggak ada salahnya mencoba karena hal itu mungkin akan baik untuk usaha mereka ke depannya.
6. A Joe dan Warsih sepakat untuk menciptakan resep lumpia baru. Menurut kalian, bagaimana perbedaan lumpia versi lama mereka dengan yang baru?
Jawaban: Bahan-bahan yang digunakan disesuaikan dengan selera dan kepercayaan masyarakat setempat juga masyarakat Tionghoa yang bermukim di Indonesia, yaitu penggunaan rebung dicampur dengan udang.
Umat muslim boleh konsumsi udang (seafood) dan orang Tionghoa pun masih menyukai cita rasa udang, rebung juga termasuk bahan isian yang mudah ditemukan di sekitar dan tentunya terjangkau.
7. Apakah menurut kalian cerita ini berdasarkan kisah nyata? Dari mana kalian mengetahuinya?
Jawaban: Iya, di bagian akhir ada narasi singkat tentang sejarah lumpia yang diceritakan sebagai tambahan informasi atau intermezzo.
8. Menurut kalian, bagaimana proses percampuran budaya/akulturasi lewat makanan ini?
Jawaban: percampuran budaya akulturasi ini adalah bentuk gabungan kebudayaan tanpa menghilangkan unsur kebudayaan aslinya.
Misalnya nama, isian lumpia yang disesuaikan dengan masyarakat asli atau masyarakat setempat tempat kaum pendatang menetap.
Pertanyaan: |
Dari manakah kuliner lumpia berasal? |
Petunjuk, kamu bisa mencari sumber informasi tentang kuliner lumpia secara mandiri. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.