GridKids.id - Kini dunia sudah begitu modern karena perkembangan teknologi dan pengaruh dari globalisasi.
Globalisasi adalah terjemahan bahasa Inggris dari globalization, yang bermakna sebuah proses mendunia.
Globalisasi adalah proses tumbuhnya kesadaran bahwa dunia adalah suatu kesatuan yang utuh tanpa batasan-batasan wilayah, budaya, hingga bahasa.
Fenomena globalisasi mendorong terjadinya berbagai macam perubahan pada tatanan masyarakat yang sudah ada sebelumnya.
Jika kehidupan di dunia dulunya berjalan sesuai dengan nilai-nilai atau tatanan lokal, kini pasca globalisasi makin meluas setiap informasi maupun perkembangan terbaru bisa menjangkau seluruh belahan dunia.
Hal ini tentunya membawa dampak positif karena pertukaran informasi hingga ilmu pengetahuan menjadi lebih masif dan tentunya lebih efisien.
Namun, globalisasi juga membawa dampak negatif jika diterima mentah-mentah tanpa menimbang lagi nilai-nilai sosial yang sudah dijalani atau dilakukan oleh sebuah masyarakat sebelum mengenal pengaruh globalisasi.
Kali ini GridKids akan mengajakmu melihat dampak negatif dari globalisasi bagi bidang sosial budaya masyarakat, di antaranya:
Dampak Negatif Globalisasi Bagi Bidang Sosial Budaya
1. Mulai Lunturnya Nilai Budaya
Globalisasi terjadi dengan begitu cepat dan masif juga sulit dihentikan, hal ini ternyata bisa menggerus nilai-nilai budaya asli sebuah bangsa.
Baca Juga: 7 Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya dalam Masyarakat, IPS Kelas VII
Hal ini mungkin makin nyata dan bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari ketika mulai hilangnya kesadaran untuk bergotong-royong, berkurangnya rasa solidaritas dan kepedulian sosial pada sesama.
Contoh sederhana yang bisa kita temukan pada cara berpakaian masyarakat masa kini adalah model pakaian Barat yang makin diminati ketimbang baju tradisional asli Indonesia.
Tak hanya pakaian, bahasa daerah juga makin banyak ditinggalkan digantikan dengan istilah-istilah baru dari bahasa asing yang makin banyak dipergunakan dalam keseharian.
2. Perubahan Gaya Hidup
Kini masyarakat semakin individualistis dan bersikap acuh dengan kondisi sekitarnya, hanya memedulikan diri sendiri.
Tak hanya makin banyak orang yang semakin individualistis, globalisasi juga mendorong beberapa perubahan pandangan hidup masyarakat modern, seperti:
- Pragmatis, sikap yang melakukan sesuatu untuk memeroleh keuntungan pribadi;
- Materialistis, sikap mengukur segala sesuatu dengan materi;
- Hedonism, sikap gaya hidup mewah, juga boros, penuh kecenderungan untuk bersenang-senang.
- Konsumtif, kecenderungan konsumsi melebihi batasnya;
- Sekuler, sikap lebih mementingkan kehidupan duniawi ketimbang faktor atau ibadah agama.
Baca Juga: 5 Gaya Hidup untuk Memanjangkan Umur, Salah Satunya Diet Sehat
Perkembangan zaman yang makin menuntut manusia untuk bekerja keras mencari uang untuk bertahan hidup melahirkan sikap individualistis yang mengikis nilai-nilai manusia sebagai makhluk sosial.
Ketika materi berhasil diperoleh maka manusia terdorong untuk mengeluarkan uang yang telah dihasilkan dengan jerih payah untuk membayar kerja kerasnya.
Jika dilakukan tanpa perhitungan dan berlebihan tentunya akan merugikan seseorang kemudian.
3. Eksploitasi Sumber Daya Alam
Globalisasi menyebabkan arus bisnis dan pertukaran modal jadi lebih mudah dan efisien.
Hal ini tentunya bisa mendorong dampak positif yaitu makin banyaknya penanaman modal asing dalam negeri, sehingga bisa mendorong pertumbuhan industri negara.
Indonesia sebagai negara yang punya sumber daya alam melimpah selalu menarik bagi para investor asing untuk menanamkan modalnya.
Masuknya modal asing juga berdampak baik untuk menyediakan lapangan pekerjaan baru yang bisa mendorong kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Namun, tentunya akan ada efek atau dampak negatif bagi kelestarian alam dan lingkungan jika kegiatan industrialisasi enggak memerhatikan kelestarian atau dampaknya bagi lingkungan.
4. Hilangnya Nilai-Nilai Agama
Perubahan gaya hidup dan pola pikir masyarakat akibat pengaruh nyata globalisasi bisa mendorong masyarakat menjadi sekuler.
Baca Juga: 10 Contoh Pelanggaran Norma Agama dan Sanksinya
Hal ini tentunya memengaruhi makin tenggelamnya ajaran dan nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat.
Aktivitas manusia di masa kini begitu padat sehingga manusia tak jarang bisa merasa kesulitan untuk menjaga dan menetapi kewajiban sebagai umat beragama.
Dorongan untuk selalu bekerja dan bersaing satu sama lain agar bisa bertahan hidup kadang menggeser posisi agama yang seharusnya jadi dasar dan prioritas nomor satu.
Tak hanya ekonomi, dalam bidang politik kadang menjegal dan melakukan berbagai tindakan tak adil tak lagi perlu dipertimbangkan asalkan bisa menang atau unggul.
Nilai-nilai agama yang harusnya bisa menjaga manusia dari bertindak merusak dan saling melukai tenggelam karena ambisi untuk mencapai tempat yang tinggi dan jadi pihak yang unggul.
5. Degradasi Moral Masyarakat
Berbagai informasi yang tak selalu positif dan tepat untuk segala usia tersaji bebas untuk diakses di berbagai media.
Hal ini tentunya jika enggak disaring dengan tepat akan memberi dampak negatif bagi masyarakat yang mengikuti dan mengetahuinya.
Banyak hal-hal yang mungkin tak sesuai dengan norma sosial atau nilai-nilai baik yang sudah ada sejak dulu, malah dilakukan oleh masyarakat karena merasa ada juga yang melakukannya di tempat lain.
Itulah tadi 5 poin dampak negatif yang bisa ditimbulkan akibat proses globalisasi pada bidang sosial-budaya masyarakat.
Jika globalisasi dihadapi dengan bijak dan tetap berpegang padi jati diri bangsa, tentunya dampak negatif bisa diminimalisir atau dihindari.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.