Find Us On Social Media :

Ditandai dengan Perilaku Hiperaktif, Ini 5 Penyebab ADHD yang Menyerang Anak-Anak

ADHD adalah gangguan mental yang ditandai dengan perilaku hiperaktif dan impulsif.

GridKids.id - Kids, apakah kamu pernah mendengar istilah ADHD?

Attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) merupakan istilah media untuk gangguan mental yang ditandai dengan perilaku hiperaktif dan impulsif.

ADHD juga dianggap sebagai gangguan perkembangan saraf masa kanak-kanan yang paling umum.

Nah, kondisi ini menyerang anak-anak dan bisa bertahan hingga remaja bahkan dewasa, lo.

Anak-anak dengan kondisi ini biasanya memiliki masalah dalam mengendalikan perilaku, terlalu aktif, dan mencari perhatian.

Diketahui, ADHD berbeda dengan autisme meski sama-sama memiliki masalah dengan perhatian ya, Kids.

Melansir dari hellosehat.com, anak dengan kondisi ADHD sering kali menghindari hal yang perlu fokus tinggi dan bicara tanpa henti.

Sementara anak dengan autisme akan berusaha fokus pada hal yang mereka sukai dan kesulitan dalam memasukkan kata-kata dalam pikiran dan perasaan.

Gejala ADHD di antaranya impulsif, hiperaktif, dan kurang perhatian.

Meski penyebab pasti ADHD belum diketahui dengan sampai saat ini. ADHD diduga bisa muncul akibat ada ketidakseimbangan senyawa kimia di dalam otak.

Melansir dari halodoc.com, berikut ini penyebab ADHD, antara lain:

Baca Juga: 7 Tanda Stres yang Jarang Disadari Seseorang, Salah Satunya Mood Swing

1. Kelahiran prematur yaitu kelahiran sebelum usia kehamilan 37 minggu atau bayi dengan berat badan lahir rendah.

2. Faktor genetik bisa menyebabkan seseorang mengalami ADHD.

Hal ini dikarenakan risiko penyandang ADHD bisa meningkat jika memiliki anggota keluarga yang mengalami penyakit mental lainnya.

3. Faktor lingkungan seperti paparan timah yang banyak ditemukan dalam cat.

4. Ketidakseimbangan senyawa dalam otak atau gangguan dalam kinerja otak.

5. Kerusakan atau cedera otak yang bisa terjadi selama masa kehamilan atau pada usia dini.

Bagaimana cara mengobati kondisi ini?

Terapi perilaku dan obat-obatan bisa mengatasi gejala ADHA. Kombinasi dari dua cara itu bekerja paling baik di sebagian besar orang.

Sementara untuk pengobatan ADHA ada beberapa cara, yaitu obat-obatan, terapi psikologi, pelatihan interaksi sosial, dan CBT.

Obat-obatan yang umum yang bisa digunakan untuk membantu penyandang lebih tenang dan mengurangi sikap impulsif sehingga bisa lebih memusatkan perhatian.

Baca Juga: Tak Cuma Pengaruhi Mental, Inilah 5 Dampak Stres pada Tubuh

Terapi psikologi bertujuan agar penyandang ADHD bisa menemukan solusi untuk mengatasi gejala penyakitnya.

Sementara pada pelatihan sosial bertujuan untuk menolong penyandang dalam memahami perilaku sosial yang bisa diterima dalam masyarakat.

CBT (cognitive behavioural therapy) dilakukan untuk menolong pengidap mengubah pola pikir dan perilaku saat mengalami masalah dalam hidup.

Itulah informasi tentang penyebab ADHD yang menyerang anak-anak ya, Kids.

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.